Vale Indonesia Gandeng China Bangun Pabrik Nikel di Morowali

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 17:27 WIB
PT Vale Indonesia membangun pabrik pengolahan nikel (smelter) di Morowali bersama Tisco dan Xinhai, dua perusahaan dari China.
PT Vale Indonesia membangun pabrik pengolahan nikel (smelter) di Morowali bersama Tisco dan Xinhai, dua perusahaan dari China. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Vale Indonesia Tbk membangun pabrik pengolahan nikel (smelter) di kawasan pertambangan Morowali, Sulawesi Tengah, bersama dua perusahaan dari China.

"Vale bersama dua mitra kerja, yakni Taiyuan Iron & Steel (Group) Co atau Tisco dan Shandong Xinhai Technology Co telah menandatangani dokumen perjanjian kerangka kerja sama proyek fasilitas pengolahan nikel di Sulteng yang sudah direalisasikan Juni lalu," tutur Direktur Vale Indonesia Dani Widjaja, dilansir Antara, Senin (8/11).

Kegiatan studi proyek, sambung Dani, segera rampung dan saat ini proses perizinan sedang dalam tahap penyelesaian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencananya, pabrik pengolahan nikel di Morowali terdiri dari 8 lini Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF), dengan perkiraan produksi sebesar 73 ribu metrik ton nikel per tahun, beserta fasilitas pendukungnya.

Proyek ini meliputi kontrak karya Vale seluas 16.395 hektare (ha) di blok 2 dan blok 3 Bahodopi, Morowali, yang terdiri dari dua bagian utama, yakni penambangan dan pembangunan smelter. Proyek ini dilakukan oleh perusahaan patungan yang dibentuk Vale, Tisco dan Xinhai.

"Studi tahap akhir sedang dijalankan untuk memastikan kegiatan penambangan dapat dilakukan dengan aman, layak secara ekonomis, dan memastikan ketersediaan pasokan material bijih nikel untuk pabrik pengolahan," terang Dani.

Kedua mitra Vale tersebut, yaitu Tisco dan Xinhai, telah melihat lebih dekat area yang ada di bawah tanggung jawabnya.

Tahapan studi lanjutan juga sedang dijalankan oleh mitra dan Vale untuk pembangunan pabrik pengolahan nikel beserta fasilitas pendukungnya di Sambalagi, Morowali.

Material bijih nikel dari area penambangan di Bahodopi blok 2 dan 3 nantinya diangkut lewat moda transportasi laut ke lokasi pabrik di Sambalagi. Saat ini, proses perizinan lingkungan dan izin terkait lainnya sedang dilakukan.

Di samping pembangunan smelter, Vale juga membangun pabrik pengolahan biji limnit di Pomala, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Pabrik ini bakal menggunakan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) yang akan dioperasikan oleh perusahaan patungan.

"Di kabupaten itu, Vale mengelola area kontrak karya seluas 20.286 hektare (ha)," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(bir/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER