40 UMKM Berhasil Pajang Produk di Gerai Kimia Farma
Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco) Indonesia menyatakan 40 usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah masuk ke dalam program onboarding produk di gerai PT Kimia Farma (Persero).
Direktur Utama Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco) Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan program onboarding tersebut merupakan hasil kerja sama Smesco Indonesia dengan Kimia Farma sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor ritel.
Ia menambahkan dari jumlah yang sudah onboarding itu, sejumlah UMKM sudah menerima pesanan.
Lihat Juga : |
"Sudah ada tujuh purchase order (PO) yang terealisasi, 120 Stock Keeping Unit (SKU). Semuanya di dalam kategori herbal dan spa dan jumlah total produk itu sudah mencapai 30 ribu, transaksinya Rp3 miliaran," ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (10/12).
Ia menambahkan selain 40 itu, sebenarnya banyak sekali pelaku UMKM dengan produk bagus yang tertarik bergabung. Namun, ketika pihaknya melakukan kurasi, masih banyak UMKM yang belum memiliki sertifikat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Karena masalah itu, banyak UMKM yang tidak lolos onboarding di gerai Kimia Farma. Pihaknya saat ini sedang mencari solusi untuk mengatasi masalah itu.
Pasalnya, sertifikasi BPOM merupakan kunci utama agar produk UMKM bisa dipasarkan secara luas. Ia berharap penyelesaian masalah sertifikasi ini nantinya bisa membantu 1.300 UMKM untuk memasarkan produk mereka di gerai Kimia Farma.
"Perizinan BPOM ini nanti akan menjadi salah satu langkah yang kita tindaklanjuti bersama kementerian supaya lebih banyak lagi UMKM yang bisa memiliki kesempatan untuk join dalam program Kimia Farma ini," imbuhnya.
Sebagai informasi, kerjasama Smesco Indonesia dan PT Kimia Farma telah dilakukan sejak Maret 2021 lalu. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan program kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan omzet penjualan UMKM.