Harga minyak kembali melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Rabu (29/12) sore waktu AS atau Kamis (30/12) pagi WIB. Mengutip Antara, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari naik 29 sen atau 0,4 persen ke level US$79,23 per barel.
Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari naik 58 sen atau 0,8 persen ke level US$76,56 per barel.
Penguatan terjadi setelah data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah di Negeri Paman Sam turun 3,6 juta barel pada pekan lalu menjadi 420 juta barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan itu melebihi ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang hanya memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun 3,1 juta barel.
Tak hanya itu, penurunan juga terjadi pada pasokan bensin AS yang anjlok 1,5 juta barel selama periode yang sama menjadi 222,66 juta barel. Penurunan juga lebih besar dari ekspektasi analis yang justru memperkirakan pasokan naik 0,5 juta barel.
"Ini menarik di seluruh papan yang mendukung kenaikan harga minyak," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.
Selain itu, minyak juga mendapatkan topangan dari gangguan produksi yang terjadi di Ekuador, Libya, dan Nigeria akibat masalah pemeliharaan dan penutupan sumur minyak.
Sentimen tersebut berhasil meredam tekanan harga minyak yang berasal dari penyebaran kasus corona. Di Amerika Serikat, jumlah rata-rata kasus virus corona yang dikonfirmasi setiap hari mencapai rekor tertinggi 258.312 selama 7 hari terakhir.
Sekarang, pasar minyak masih menanti hasil pertemuan OPEC+ pada 4 Januari mendatang. Pertemuan akan memutuskan apakah mereka akan melanjutkan rencana produksi 400 ribu barel per hari pada Februari mendatang atau tidak.