Mengenal Jenis-Jenis Inflasi dan Pengertiannya

CNN Indonesia
Minggu, 09 Jan 2022 14:10 WIB
Inflasi dapat memengaruhi perekonomian suatu negara. Berikut pengertian, jenis-jenis inflasi, serta hubungannya dengan kenaikan harga barang.
(Foto: ANTARAFOTO/Basri Marzuki)


Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahan

Menurut Boediono (1985), inflasi ini terbagi atas empat jenis yaitu inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat dan inflasi sangat berat.

  • Inflasi ringan

Boediono menyatakan Inflasi ringan tidak begitu mengganggu perekonomian karena harga-harga hanya mengalami kenaikan secara umum. Inflasi ini nilainya di bawah 10 persen per tahun

  • Inflasi sedang

Sementara, inflasi sedang membahayakan kegiatan perekonomian karena inflasi ini dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap. Inflasi ini berkisar antara 10 persen hingga 30 persen per tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Inflasi berat

Inflasi berat dapat mengacaukan kondisi perekonomian karena masyarakat tidak ingin menabung lagi di bank sebab bunga bank jauh lebih kecil daripada laju inflasi. Inflasi ini berkisar antara 30 persen hingga 100 persen per tahun

  • Inflasi sangat berat

Inflasi sangat berat adalah inflasi yang sudah sangat sulit dikendalikan karena kenaikan harga pada inflasi ini di atas 100 persen per tahun.


Jenis inflasi berdasarkan sifatnya

Menurut Nopirin (1987), inflasi berdasarkan sifatnya terbagi tiga kategori, yakni inflasi merayap (creeping inflation), inflasi menengah (galloping inflation), serta inflasi tinggi (hyperinflation).

  • Creeping inflation

Inflasi merayap atau creeping inflation ditandai dengan laju inflasi yang rendah. Kenaikan harga berjalan secara lambat dengan persentase yang relatif kecil serta dalam jangka waktu yang lama.

  • Galloping inflation

Inflasi menengah ditandai dengan kenaikan harga yang cukup tinggi. Terkadang, kenaikan harga tersebut berjalan dalam jangka pendek dan memiliki sifat akselerasi.

Artinya harga-harga minggu atau bulan ini lebih tinggi daripada harga-harga minggu atau bulan lalu dan seterusnya. Efek yang dirasakan yaitu keadaan perekonomian menjadi berat.

  • Hyperinflation

Sementara, inflasi tinggi adalah jenis inflasi yang sangat parah. Inflasi ini membuat masyarakat tidak lagi ingin menyimpan uangnya.

Perputaran uang terjadi secara cepat dan harga naik secara akseleratif. Biasanya, keadaan ini timbul karena pemerintah mengalami defisit anggaran belanja (misalnya dalam keadaan perang), sehingga untuk menutup belanja pemerintah terpaksa mencetak uang.


Disagregasi inflasi

Diisagregasi inflasi di Indonesia dikelompokan menjadi dua yakni inflasi inti dan non-inti.

  • Inflasi inti

Inflasi Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti:
Interaksi permintaan-penawaran.
Lingkungan eksternal antara lain, nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang.
Ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen

  • Inflasi non-inti

Inflasi non-inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya karena dipengaruhi oleh faktor non-fundamental. Komponen inflasi non-inti terdiri atas:

Inflasi komponen bergejolak (Volatile Food): Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional.

Inflasi komponen harga yang diatur oleh pemerintah (administered prices): Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa kebijakan harga pemerintah, seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan, dan sebagainya.

Demikian, jenis-jenis inflasi yang perlu diketahui. Tingkat inflasi diumumkan secara rutin oleh BPS setiap awal bulan.

(ulf)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER