Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Jembatan Pulau Balang dengan anggaran Rp1,43 triliun. Dana tersebut didapat dari Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) atau sukuk negara dengan multi years contract (MYC) 2015-2020.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyek tersebut memiliki fungsi yang vital karena menghubungkan Kota Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) yakni Penajam Paser Utara.
Ia pun menilai masyarakat yang membeli surat negara tersebut membuktikan telah ikut andil dalam pembangunan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() EDUKASI KEUANGAN Hitung-hitungan Untung Rugi Beli Mobil Baru dan Bekas |
"Dengan adanya penanda aset ini diharapkan dapat menjadi showcase bagi masyarakat yang selama ini membeli SBSN berarti ikut membangun Indonesia termasuk ikut membangun jembatan ini," kata Sri Mulyani dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, Kamis (6/1).
Jembatan ini diharapkan dapat mendorong produktivitas perekonomian, membuka jalur ekonomi, hingga mendukung logistik nasional di wilayah Kalimantan Timur. Komoditas yang dapat terdorong di antaranya produk pertanian, peternakan, hingga perikanan.
Ani, sapaan akrabnya, berharap infrastruktur tersebut dapat menjadi titik balik pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Ia pun berkomitmen untuk tetap memastikan pendanaan pembangunan tidak mengganggu penanganan pandemi.
Lihat Juga : |
"APBN kita harus dijaga secara sangat hati-hati sehingga kita bisa menjaga berbagai kebutuhan negara, seperti penanganan Covid, pemulihan ekonomi, melindungi secara sosial dan mengantisipasi gejolak global," ucapnya.
Selain itu, pembangunan infrastruktur melalui SBSN diharapkan dapat menjadi penggerak bagi pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah optimis SBSN dapat menjadi salah satu pilar utama instrumen APBN untuk pembangunan nasional dan instrumen utama di pasar keuangan nasional.