CT: Perusahaan Digital dan Non Digital Ikut Rights Issue Allo Bank

Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengaku bangga karena banyak perusahaan yang mengikuti rights issue Allo Bank, baik perusahaan di sektor digital dan non digital.

"Kami tentu sangat bangga bahwa begitu banyak perusahaan-perusahaan, baik digital maupun non digital ikut berpartisipasi dalam rights issue ini," ungkapnya dalam pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/1).

Chairul juga mengapresiasi pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena telah memberikan izin rights issue kepada Allo Bank.

Mantan menteri koordinator bidang perekonomian itu juga mengucapkan terima kasih kepada OJK karena telah membimbing manajemen Allo Bank untuk menyampaikan prospektus rights issue secara detail.

"Saya juga mengucapkan apresiasi dan terima kasih kepada OJK, khususnya yang membidangi pasar modal karena telah memberikan izin efektif dan telah membimbing kami menyampaikan prospektus yang lengkap agar investor pasar modal dapat memahami apa yang akan terjadi dalam proses rights issue ini," papar Chairul.

Chairul mengatakan apresiasi pasar terhadap bank digital cukup besar dibandingkan dengan bank konvensional. Hal ini terjadi seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat di tengah pandemi covid-19.

"Pandemi ini banyak pembatasan ruang gerak, tetapi kita tidak boleh berhenti bekerja berbisnis melakukan transaksi, maka terjadi transformasi digital begitu cepat," jelas Chairul.

Ia berharap kehadiran Allo Bank dapat memberikan opsi baru bagi pelaku pasar dalam berinvestasi. Chairul juga menginginkan Allo Bank dapat memenuhi harapan investor.

"Kami berharap hadirnya Allo Bank betul-betul bisa memberikan nafas baru, angin segar baru untuk investor di Indonesia," tutup Chairul.

Sebagai informasi, mengutip cnbcindonesia.com, Allo Bank menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10,04 miliar saham atau setara 46,24 persen dari modal disetor perusahaan dengan harga pelaksanaan Rp478 per saham.

Dengan rights issue, Allo Bank menargetkan dapat meraup dana sebesar Rp4,8 triliun. Rencananya, perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan modal inti.

[Gambas:Video CNN]