Bitcoin Mampu Unjuk Gigi saat Mayoritas Aset Kripto Berdarah
Mayoritas aset kripto teratas merah pada perdagangan Selasa (25/1) pagi. Pelemahan terparah dialami Terra (LUNA).
Melansir coinmarketcap.com, harga Terra turun 3,56 persen ke US$63,94 per keping dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, nilainya anjlok 17,39 persen.
Cardano (ADA) mengekor dengan pelemahan sebesar 2,94 persen ke US$ 1,04 per keping. Harganya terperosok 34,47 persen dalam 7 hari terakhir.
Pelemahan juga dialami oleh Solana (SOL) sebesar 2,42 persen ke US$90,09 per keping. Nilai Solana turun 35,46 persen dalam sepekan.
Berikutnya, Dogecoin (DOGE) juga melemah 1,45 persen ke US$0,1368. Mata uang berlogo anjing shiba inu ini merosot 19,38 persen dalam sepekan.
Penurunan juga terjadi pada Binance Coin (BNB) dan Ethereum (ETH). Harga keduanya masing-masing turun 2,31 persen dan 1,53 persen ke US$364,58 dan US$2.409,75.
Sementara itu, Bitcoin masih mampu unjuk gigi dengan menguat 2,91 persen ke US$36.301,19 dalam sehari. Namun, nilainya minus 14,14 persen dalam 7 hari terakhir.
Lihat Juga : |
Adapun, koin stabil hanya bergerak tipis. Tether (USDT) melemah 0,01 persen ke US$1 sedangkan USD Coin (USDC) menguat 0,03 persen ke US$0,9998.
Secara rata-rata, aset kripto menanjak 0,02 persen sejak kemarin. Saat ini, kapitalisasi pasar kripto mencapai US$1,63 triliun.
Di Indonesia, aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar. Namun, kripto menjadi komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.
Saat ini, aset kripto diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto (Crypto Asset) di Bursa Berjangka.