Rupiah Tunduk ke Rp14.350 per Dolar AS di Tengah Pelemahan Saham Asia
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.350 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (25/1) sore. Mata uang Garuda ini melemah 15 poin atau 0,10 persen dari sebelumnya, yakni Rp14.335 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.358 per dolar AS sore ini. Angkanya melemah dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.337 per dolar AS.
Lalu, mata uang di Asia terlihat bergerak bervariasi. Terpantau, yen Jepang naik 0,02 persen, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, dolar Singapura naik 0,17 persen, peso Filipina yang naik 0,08 persen, dan yuan China naik 0,07 persen.
Sisanya terpantau melemah seperti won Korea Selatan minus 0,21 persen, rupee India minus 0,30 persen, ringgit Malaysia minus 0,01 persen, dan baht Thailand minus 0,11 persen.
Begitu juga dengan mata uang di negara maju yang bergerak bervariasi hari ini. Terpantau, franc Swiss minus 0,43 persen, euro Eropa minus 0,20 persen, dan dolar Kanada minus 0,03 persen. Sementara itu, dolar Australia naik 0,01 persen, poundsterling Inggris naik 0,01 persen.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah sejalan dengan koreksi yang terjadi di pasar saham Asia.
"Pelemahan rupiah hari ini seiring dengan sentimen negatif yang melanda indeks saham Asia termasuk Indonesia," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com, Selasa (25/1).
Ia mengatakan investor akan terus keluar dari aset berisiko, seperti saham dan rupiah. Mereka mengantisipasi potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed dalam waktu dekat.
"Pasar menantikan petunjuk lebih lanjut mengenai agresivitas kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini. Saat ini, pasar bahkan ada yang berekspektasi The Fed akan menaikan suku bunga sebanyak 7 kali pada tahun ini," tutup Ariston.
(fry/aud)