Sudah Seminggu Pedagang Pasar Modern Bintaro Tak Jualan Minyak Goreng
Pedagang pasar di Pasar Modern Emerald, Bintaro Jaya, mengeluhkan stok minyak goreng yang kosong. Mereka mengaku minyak goreng sudah menjadi barang langka di lapak pedagang pasar tradisional sejak beberapa waktu terakhir.
"Minyak goreng susah didapat. Barangnya pun langka sekarang. Memang dari agen juga tidak ada sejak 30-31 Januari. Sejak itu, ya nggak ada minyak goreng," terang Suratmi, salah satu pedagang sembako setempat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (4/2).
Suratmi menuturkan kalau pun ada stok minyak goreng yang bisa dijual, harganya masih di kisaran Rp17 ribu per liter. Maklum, dia mengaku pasokan lama, sehingga harganya belum mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.
Lihat Juga : |
Karenanya, ia mengaku cukup kesal karena stok harga lama sudah terlanjur ditarik oleh penyuplai minyak goreng, tetapi stok untuk harga baru belum juga turun sudah lebih sepekan terakhir.
"Kemarin belanja di agen, bilangnya nanti sore turun. Kami sore ke sana, belum ada juga," keluhnya.
Tidak cuma Suratmi. Sugeng, pedagang sembako lainnya juga mengaku tidak memiliki pasokan minyak goreng untuk dijual, baik yang harga lama maupun harga baru yang disebut pemerintah sudah disebar sejak Kamis (3/2).
Meri, pedagang di Pasar Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, mengaku pasokan minyak goreng ada, namun harganya tidak sesuai dengan ketetapan pemerintah. "Modalnya Rp14 ribu, kita mau ambil untung dong, jualnya Rp16 ribu. Turun dibandingkan sebelumnya Rp20 ribu," terang dia.
Ia menegaskan pasokan minyak goreng curah Rp11.500 per liter yang dijanjikan pemerintah belum datang. Padahal, Dirjen Perdagangan Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan tengah fokus menyebar minyak goreng ke pasar tradisional sejak kemarin.
Minyak goreng itu sesuai HET, yakni Rp11.500 per liter untuk minyak goreng curah, Rp13.500 per liter untuk minyak goreng sederhana, dan Rp14 ribu per liter untuk minyak goreng premium.
"Yang sedang kami gelontorkan saat ini adalah ketersediaan minyak goreng curah di pasar tradisional itu yang kami fokuskan," ungkapnya dalam Diskusi Publik Indef, Kamis (3/2).