Di era digital saat ini jenis pekerjaan yang menghasilkan uang menggiurkan kian beragam, tak melulu harus menjadi petinggi perusahaan atau pebisnis sukses lagi untuk menikmati dompet tebal. Bisa juga menjadi content creator bak Raffi Ahmad-Nagita Slavina yang baru dinobatkan Forbes sebagai The Sultans of Content.
Menjadi content creator di sosial media, mulai dari Youtube, Instagram, Tik Tok, dll, bisa menjadi pilihan bagi anak muda zaman sekarang. Tak heran jika banyak anak-anak kini yang bercita-cita ingin menjadi Youtuber.
Menggiurkannya pendapatan dari membuat konten sosial media bisa dilihat dari daftar panjang content creator yang menghasilkan uang lebih dari para CEO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Forbes mencatat pada tahun lalu ada tujuh selebritas TikTok yang meraup penghasilan US$55,5 juta, meningkat 200 persen dibandingkan sebelumnya.
Sebagai perbandingan, rata-rata gaji untuk tingkat Chief Executive di S&P 500 adalah US$13,4 juta atau setara dengan Rp192 miliar per tahun pada 2020 berdasarkan analisis Wall Street Journal dari data MyLogIQ.
Seorang penari asal Amerika Serikat, Charli D'Amelio dengan 133 juta followers di akun TikTok-nya mengantongi US$17,5 juta atau setara dengan Rp251 miliar. Pendapatannya jauh lebih tinggi dibandingkan penghasilan CEO Exxon Mobil Darren Woods (US$15 juta) dan CEO Starbucks Kevin Johnson (US$14,7 juta).
Kisah sukses pasangan selebritas Raffi Ahmad-Nagita Slavina bisa jadi contekan. Maklum, RANS Entertainment, perusahaan besutan keduanya berhasil menarik 22,9 juta subscriber di Youtube. Konten dalam channel RANS Entertainment telah ditonton lebih dari 5,09 miliar kali.
Lantas, bagaimana caranya kaya raya sebagai seorang content creator?
1. Bidik Pasar yang Dituju
Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho menyebut untuk bisa sukses menjadi seorang content creator, Anda harus tahu pasar atau kelompok mana yang ditargetkan menjadi penikmat konten Anda.
Ia menyebut seorang content creator harus bisa membuat konten menarik untuk pasar tersebut. Misalnya, untuk seorang content creator di bidang kuliner, Anda harus bisa membuat konten dengan tema sejenis tapi punya keunikan sendiri, sehingga berbeda dari content creator kuliner lainnya.
Andy juga menyarankan untuk banyak melakukan riset dan melihat apa kunci kesuksesan dari content creator lainnya.
"Pertama harus tahu menyasar pasar mana, mencari tahu konten apa yang beda dengan yang lain," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/2).
Dengan mengetahui pasar terkait, ia menilai content creator dapat berkreasi, namun tetap menciptakan produk yang padat dan informatif.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Cara Karyawan Bisa Jadi Kaya |
2. Kreatif dan Punya Branding Kuat
Perencana Keuangan Safir Senduk mengatakan kunci memenangkan industri content creating adalah dengan memiliki branding yang kuat dan selalu punya ide kreatif baru yang mengundang klik.
Dari pengalamannya membuat konten terkait edukasi keuangan, Safir menyebut konten yang dibuat tak bisa datar saja, harus ada gimmick tertentu yang dibuat agar masyarakat penasaran untuk menonton.
Untuk self branding, ia mengambil influencer Atta Halilintar sebagai contoh. Berbagai aksesoris seperti bandana, kaca mata, hingga rambut berwarna ngejreng dipakai Atta sebagai idenditasnya di dunia maya. Atau Sisca Kohl yang punya konsep pembawaan narasi datar apa pun isi kontennya.
Idenditas itu pula yang membedakan mereka dari influencer lain yang menyajikan konten serupa.
"Pokoknya konsep, konsep, konsep, harus punya konsep beda dan kuat. Jangan lupa orang Indonesia mudah datang ke channel kalau kita punya konsep beda," imbuh dia.