Daftar Industri di Cilegon yang Terancam Kalau Ada Tsunami 8 Meter

CNN Indonesia
Kamis, 17 Feb 2022 14:39 WIB
BMKG menyebut ada potensi gempa besar disertai tsunami 8 meter dari Selat Sunda yang berpotensi mengancam industri di Cilegon. Berikut daftar industri itu.
BMKG menyebut ada potensi gempa besar disertai tsunami 8 meter dari Selat Sunda yang berpotensi mengancam industri di Cilegon. Ilustrasi. (AFP/STR).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan potensi gempa besar disertai tsunami dengan gelombang setinggi 8,28 meter dari Selat Sunda. Bencana tersebut berpotensi menghantam wilayah Kota Cilegon, Banten yang dekat dengan pesisir.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut ada 4 sumber potensi gempa bumi dan tsunami di area tersebut, yaitu; Zona Sumber Gempa Megathrust berstatus rawan gempabumi dan tsunami.

Lalu, ada Zona Sesar Mentawai, Sesar Semangko, dan Sesar Ujung Kulon berstatus rawan gempa bumi dan tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mengatakan jika bencana itu terjadi, dampak kerusakan dari gempa dan tsunami bisa menimpa sejumlah kawasan industri. Selama ini, Cilegon dikenal sebagai kota industri lantaran banyaknya industri penting di kota tersebut.

Apabila terjadi gempa bumi kuat yang diikuti tsunami, lanjut Dwikorita, maka kawasan industri Cilegon ini menyimpan potensi bahaya berupa bencana kegagalan teknologi yang dapat menimbulkan kerugian berupa kerusakan infrastruktur, lingkungan, penyakit, cedera, bahkan kematian pada manusia.

"Artinya, ada multi ancaman yang membahayakan masyarakat Kota Cilegon dan sekitarnya saat terjadi gempa bumi kuat yang diikuti tsunami," tuturnya melalui keterangan resmi, Rabu (16/2) lalu.

[Gambas:Video CNN]

Lalu apa saja industri atau pabrik kimia yang terdapat di Cilegon. Berikut daftar industri paling populer yang berada di Cilegon:

1. PT Krakatau Steel

Perusahaan plat merah ini memiliki pabrik yang berada di atas lahan seluas 280 hektare di ujung barat Banten. Pabrik berbatasan langsung dengan Selat Sunda di mana Gunung Krakatau berada. Gunung ini jugalah yang menjadi asal muasal nama perusahaan.

Perusahaan industri baja yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno ini resmi berdiri pada 1970. Pada 2010, perusahaan yang beralamat di Jalan Industri No. 5 Ramanuju, Purwakarta ini mulai melantai di Bursa Efek Indonesia.

2. PT Cilegon Fabricators

Perusahaan fabrikator baja ini dirikan pada Maret 1984 oleh JEL Singapore bersama dengan PT Tri Usaha Bakti. Perusahaan tidak hanya memproduksi baja untuk kebutuhan dalam negeri tetapi juga untuk ekspor.

Dilansir dari berbagai sumber, pada 2009, IHI Corporation Jepang mengambil alih seluruh saham lokal perusahaan. Bersama dengan IHI Corporation, PT. Cilegon Fabricator memperluas cakupan bisnisnya untuk memenuhi kebutuhan struktur baja industri, penanganan alat berat dan pekerjaan perpipaan.

[Gambas:Video CNN]

3. PT Chandra Asri Petrochemical (CAP)

Perusahaan yang berdiri sejak 1984 ini merupakan badan usaha milik swasta yang bergerak di bidang produksi petrokimia.

CAP memproduksi berbagai macam bahan baku industri manufaktur seperti Monomer, Polypropylene dan Polyethylene.

4. PT Dover Chemical

Didirikan pada 1960, The Dovechem Group adalah salah satu perusahaan grup kimia terkemuka di Asia Pasifik yang bergerak di bidang Distribusi, Manufaktur, Terminal dan Logistik untuk industri terkait petrokimia.

5. PT Dover Chemical

 Pabrik ini berlokasi di Merak, Banten, Indonesia. Pabrik didirikan sebagai perusahaan kimia PMA Indonesia di bawah Dovechem Group pada 1980.

Perusahan ini juga menghasilkan perekat emulsi yang digunakan secara luas oleh banyak industri. PT. Dover Chemical sendiri beralamat di Jalan Raya Merak KM 117, Gerem, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon.

6. PT Permata Dunia Sukses Utama (PDSU)

PDSU didirikan pada 2003 sebagai perusahaan penanaman modal asing, dan mulai beroperasi secara komersial pada Oktober 2005.

Perusahaan memiliki pabrik yang memproduksi gula rafinasi ini beralamat di jalan Raya Anyer, Km. 10, Kota Cilegon.

Dengan ekspansi dan perbaikan secara bertahap, pada 2009 PDSU telah mencapai produksi 1800 MT per hari.

7. PT Standard Toyo Polymer (STATOMER)

Perusahaan yang berdiri sejak 1975 ini adalah perwujudan kerja sama bisnis antara Jepang dan Indonesia.

Berbekal modal awal senilai US$4 juta, tujuan kerja sama ini adalah untuk mengembangkan bisnis internasional polivinil klorida (PVC) dan industri petrokimia di Indonesia dengan bantuan teknologi dari Tosoh Corporation di Jepang.

STATOMER memiliki pabrik seluas 12,6 hektar yang berada di Jalan Raya Merak Km. 188, Gerem, Cilegon. Perusahaan saat ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 82 ribu metrik ton, dengan potensi 89 ribu metrik ton.

8. PT Unggul Indah Cahaya (UIC)

UIC berdiri pada 1983 dan mulai beroperasi secara komersial sejak November 1985, didukung oleh teknologi berlisensi dari UOP LLC, Amerika Serikat.

Produk utama UIC adalah Alkylbenzene (AB) yaitu salah satu bahan baku utama deterjen. UIC adalah produsen tunggal AB di Indonesia dan memproduksi dua jenis AB, yaitu Linear Alkylbenzene (LAB) dan Branched Alkylbenzene (BAB), dengan produk sampingan Heavy Alkylate (HA) dan Light Alkylate (LA).

UIC memiliki tiga unit pabrik AB yang semuanya berada dalam satu lokasi, dengan total kapasitas produksi sebesar 270 ribu metrik ton per tahun (kombinasi LAB dan BAB).

9. PT Cerestar Flour Mills

Perusahaan ini didirikan pada 2007 sebagai perusahaan penanaman modal asing, untuk memenuhi permintaan tepung terigu yang terus meningkat di Indonesia dan negara-negara tetangga.

Perusahaan juga Pabrik ultra modern Cerestar dengan teknologi penggilingan mutakhir, memulai produksinya pada Maret 2010.

Untuk menghasilkan tepung terigu berkualitas, Cerestar selalu memilih gandum terbaik dibawah merk FALCON dan CERESTAR. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai jenis makanan termasuk mie, biskuit, roti dan lain sebagainya.

(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER