Injak Usia 50 Tahun, Petrosea Tak Berhenti Berkarya dan Berinovasi
Memasuki usianya yang ke-50 tahun pada 21 Februari 2022 mendatang, PT Petrosea Tbk (PTRO) terus melanjutkan proses diversifikasi dengan menangkap peluang bisnis baru di berbagai proyek mineral sebagai bagian dari implementasi strategi 3D, yaitu Diversifikasi, Digitalisasi, dan Dekarbonisasi.
Implementasi strategi diversifikasi lainnya antara lain dengan menandatangani berbagai perjanjian kerjasama untuk tambang bauksit dan emas melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) secara berkelanjutan di Indonesia.
Di usianya yang setengah abad, Petrosea juga tak berhenti berkarya dan berinovasi. Pada 2021 lalu misalnya, Petrosea menambah kegiatan usahanya di bidang digitalisasi, 3D printing dan rebuild center, serta lembaga pelatihan kerja dan sertifikasi.
Hal itu dilakukan agar Petrosea siap menghadapi berbagai tantangan persaingan usaha dan meraih setiap peluang usaha baru dengan memanfaatkan teknologi digital.
"Strategi 3D Petrosea, yaitu Diversifikasi, Digitalisasi dan Dekarbonisasi telah menjadi enabler bagi kami untuk terus mengembangkan value proposition bagi seluruh pemangku kepentingan serta memastikan sustainable superior performance di masa mendatang," ujar Presiden Direktur Petrosea, Hanifa Indradjaya, dalam keterangan tertulisnya
Hanifa menerangkan, Petrosea juga terus melanjutkan transformasi secara menyeluruh dengan membangun organisasi yang lebih agile dan mengembangkan business model terbarukan agar dapat mempertahankan resilience di masa mendatang.
Pencapaian itu dibuktikan dengan keberhasilan Petrosea kembali mencatatkan kenaikan total pendapatan sebesar 20,67 persen menjadi US$301,59 juta dan kenaikan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 10,38 persen menjadi US$14,35 juta pada akhir September 2021.
"Pencapaian ini juga merupakan pencapaian terbaik menyusul all time best financial performance yang dicatatkan Perusahaan pada tahun 2020 lalu," ujar Hanifa
Lebih jauh Hanifa menerangkan, Petrosea juga berkomitmen penuh untuk memprioritaskan aspek Environmental, Social & Governance (ESG) dan penerapan strategi keberlanjutan yang sejalan dengan praktik-praktik tata kelola perusahaan demi mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Ke depannya, lanjut Hanifa, Petrosea akan terus memanfaatkan teknologi terkini melalui Minerva Digital Platform yang terbukti telah berhasil meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional, serta mengurangi emisi karbon yang dihasilkan.
Selain itu, Petrosea pun berupaya untuk terus memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan melalui penerapan Target Zero dan operational excellence di seluruh area operasional.
Petrosea sendiri didirikan pada 1972 sebagai perusahaan multi-disiplin di bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC), serta jasa minyak dan gas bumi yang berkomitmen penuh dalam mendukung pembangunan Indonesia.
Setelah menjalankan usahanya selama 18 tahun, tepatnya pada 21 Mei 1990, Petrosea mencapai jejak bersejarah dengan menjadi perusahaan rekayasa dan konstruksi pertama di Indonesia yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:PTRO).
(aor)