3. Inggris
Pemerintah Inggris juga membekukan semua aset Putin dan Lavrov serta melarang jet oligarki dari wilayah udaranya mulai Jumat (25/2).
Kementerian Keuangan Inggris mengeluarkan pemberitahuan sanksi keuangan terhadap kedua pria itu, menambahkan mereka ke daftar oligarki Rusia yang properti dan rekening banknya dibekukan di Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Inggris telah membekukan aset bank Rusia VTB dan produsen senjata Rostec, juga melarang maskapai penerbangan utama Rusia Aeroflot dari wilayah udaranya. Selain itu, Inggirs menargetkan lima oligarki lagi yang dekat dengan Putin.
4. Kanada
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang telah berjanji akan menghukum Rusia turut mendesak kepala negara lain untuk menjatuhkan sanksi kepada Putin dan Lavrov.
Trudeau juga mengisyaratkan dukungan Kanada untuk menghapus Rusia dari sistem pembayaran SWIFT, bagian penting dari sistem perbankan global.
Dia menambahkan bakal mengenakan sanksi kepada Belarus karena bersekongkol dengan invasi Presiden Putin ke negara yang bebas dan berdaulat.
Sanksi baru yang ditujukan untuk menghukum lingkaran dalam Putin dan Lavrov akan menargetkan hampir 60 individu dan entitas, termasuk anggota elit, pejabat keamanan, bank, dan perusahaan keamanan swasta bayangan Rusia, kelompok Wagner.
Kanada turut membatalkan izin ekspor untuk barang senilai US$550 juta di bidang kedirgantaraan, teknologi informasi, dan pertambangan.
5. Asia Pasifik
Sementara, reaksi yang muncul di seluruh Asia Pasifik bervariasi. India, yang memiliki hubungan dekat dengan Moskow dan merupakan pembeli utama senjata Rusia, sejauh ini menahan diri untuk tidak ikut dalam sanksi tersebut.
Kontras dengan Modi, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengkritik upaya Putin untuk mengubah status quo dengan paksa dan memberlakukan tindakan yang menargetkan ekspor semikonduktor dan lembaga keuangan.
Senada, Taiwan juga mengumumkan akan menghukum Rusia lewat kontrol ekspor chip ke Rusia. Walau belum jelas seperti apa bentuk sanksinya, namun Taiwan memastikan produsen chip mereka, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), akan mematuhi semua kebijakan ekspor.
Sebagai informasi, Taiwan merupakan negara produsen chip terbesar dunia dan TSMC adalah perusahaan paling berharga di Asia.
Di Australia, Perdana Menteri Scott Morrison meluncurkan sanksi fase kedua yang menargetkan 25 individu, empat lembaga keuangan, dan entitas yang terlibat dalam pengembangan dan penjualan perlengkapan militer.
Morrison menyebut gelombang lain akan diberlakukan setelah mereka yang bertanggung jawab atas serangan diidentifikasi. Dia menambahkan bahwa sanksi juga menargetkan anggota parlemen Rusia.
Morrison juga mengecam tanggapan China setelah Beijing mengatakan pihaknya memahami "kekhawatiran yang masuk akal" Moskow terhadap Ukraina dan mengumumkan akan meningkatkan impor gandum Rusia.
"Anda tidak seharusnya membantu Rusia di saat mereka menyerang negara lain," katanya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (26/2).
Sementara, reaksi yang muncul di seluruh Asia Pasifik bervariasi. India, yang memiliki hubungan dekat dengan Moskow dan merupakan pembeli utama senjata Rusia, sejauh ini menahan diri untuk tidak ikut dalam sanksi tersebut.
Kontras dengan Modi, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengkritik upaya Putin untuk mengubah status quo dengan paksa dan memberlakukan tindakan yang menargetkan ekspor semikonduktor dan lembaga keuangan.
Senada, Taiwan juga mengumumkan akan menghukum Rusia lewat kontrol ekspor chip ke Rusia. Walau belum jelas seperti apa bentuk sanksinya, namun Taiwan memastikan produsen chip mereka, Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), akan mematuhi semua kebijakan ekspor.
Sebagai informasi, Taiwan merupakan negara produsen chip terbesar dunia dan TSMC adalah perusahaan paling berharga di Asia.
Di Australia, Perdana Menteri Scott Morrison meluncurkan sanksi fase kedua yang menargetkan 25 individu, empat lembaga keuangan, dan entitas yang terlibat dalam pengembangan dan penjualan perlengkapan militer.
Morrison menyebut gelombang lain akan diberlakukan setelah mereka yang bertanggung jawab atas serangan diidentifikasi. Dia menambahkan bahwa sanksi juga menargetkan anggota parlemen Rusia.
Morrison juga mengecam tanggapan China setelah Beijing mengatakan pihaknya memahami "kekhawatiran yang masuk akal" Moskow terhadap Ukraina dan mengumumkan akan meningkatkan impor gandum Rusia.
"Anda tidak seharusnya membantu Rusia di saat mereka menyerang negara lain," katanya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (26/2).
(wel/chs)