Ukraina terus meminta bantuan internasional buat menghadapi invasi Rusia, termasuk mengharapkan donasi dalam bentuk uang kritpo Bitcoin, Ethereum, dan stablecoin USDT. Permintaan ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov melalui media sosial.
Fedorov dalam cuitannya menulis tiga alamat dompet kripto tujuan donasi.
"Berdiri bersama raykat Ukraina. Sekarang menerima donasi uang kripto. Ethereum. Bitcoin dan Tether (USDTtrc20)," tulis Fedorov.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Fedorov, akun Twitter centang biru @Ukraine yang mengklaim di kolom biografi sebagai akun resmi Ukraina juga mengunggah alamat dompet kripto untuk donasi.
Menurut Bloomberg alamat-alamat dompet kripto ini sudah dikonfirmasi benar oleh Victor Zhora, salah satu pejabat keamanan siber Ukraina.
Meski demikian ada perbedaan alamat dompet kripto yang ditulis Fedorov dan @Ukraine, yaitu pada alamat pengiriman USDT. Pada unggahan Fedorov tertulis USDT menggunakan jaringan TRC20 yang berbasis blockchain Tron.
Sedangkan alamat dompet kripto USDT di unggahan @Ukraine merupakan ERC-20 yang menggunakan blockchain Ethereum.
Lihat Juga : |
Alamat dompet kripto yang ditulis dua akun itu diketahui sudah menerima ratusan donasi yang nilainya lebih dari US$3 juta atau sekitar Rp43 miliar. Berdasarkan informasi blockchain yang disediakan perusahaan analitik Eliptic, rata-rata donasi US$95 atau berkisar Rp1,3 juta.
Menurut Coindesk, ini bukan yang pertama penggunaan kripto untuk membantu Ukraina. Sebelumya sudah ada pengumpulan dana bantuan buat tentara Ukraina yang mencapai US$6 juta (sekitar Rp86 miliar) dalam bentuk Bitcoin.
(fea)