Harga Mie Ayam Bisa Naik Buntut Perang Rusia-Ukraina

CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2022 17:46 WIB
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) khawatir harga mie ayam dan mie instan naik karena lonjakan harga gandum di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) khawatir harga mie ayam dan mie instan naik karena lonjakan harga gandum di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Ilustrasi. (Vega Probo).
Jakarta, CNN Indonesia --

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memprediksi harga mie ayam, mie instan maupun makanan berbahan dasar gandum lainnya meningkat akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

"Kalau kita makan mie instan atau mie ayam itu sebentar lagi naik harganya karena kita sangat bergantung pada impor gandum dari Ukraina," ujar Ketua YLKI Tulus Abadi pada acara webinar yang diselenggarakan Indonesia Consumer Club (ICC) yang bertajuk Harga Minyak Yang Digoreng Langka Selasa (1/3).

Tulus mengatakan bahwa setiap tahun Indonesia mengimpor 1,6 juta ton gandum dari Ukraina karena Indonesia sendiri tidak punya tanaman gandum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena sedang perang pasti ada gangguan distribusi dan mereka (Ukraina) mungkin tidak akan ekspor karena meningkatnya kebutuhan dalam negeri," jelasnya.

Setiap tahun Indonesia memerlukan 8,6 juta ton gandum untuk memproduksi mie instan, mie ayam, roti dan berbagai komoditas berbahan baku gandum lainnya. Hal ini, menurut Tulus, membuat Indonesia sangat rawan terhadap lonjakan harga barang impor di pasar global.

"Jadi kalau kita menggemari roti atau mie instan berarti devisa kita akan semakin terkuras karena kita harus impor. Risikonya sangat bergantung pada harga impor, kecuali pemerintah punya uang banyak untuk mensubsidi atau memberi insentif, ya sudah kita sebagai bangsa pariah dalam bahan pangan menjadi sangat tergantung," kata Tulus.

[Gambas:Video CNN]



(tdh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER