20 Perusahaan Kakap yang Angkat Kaki dari Rusia

CNN Indonesia
Minggu, 06 Mar 2022 10:43 WIB
Perusahaan-perusahaan kelas kakap menutup atau menghentikan kegiatan operasionalnya dari Rusia karena invasi militer ke Ukraina. (AFP/Genya Savilov).
Jakarta, CNN Indonesia --

Daftar perusahaan-perusahaan internasional yang menarik cabang-cabangnya keluar dari Rusia atas invasinya terhadap Ukraina bertambah panjang. Hal ini sebagian besar diakibatkan negara-negara di dunia yang memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas serangan militernya ke Ukraina.

Dilansir dari CNN Business Jumat (4/3), berikut daftar perusahaan skala internasional yang keluar dari Rusia:

Ritel

1. H&M

H&M Group (HNNMY) akan menghentikan sementara semua penjualan di Rusia mulai hari Rabu (2/3).

"Kami sangat prihatin dengan perkembangan tragis di Ukraina, dan berdiri bersama semua orang yang menderita," tulis perusahaan tersebut dalam pernyataan resmi.

Toko pakaian raksasa di Ukraina pun telah ditutup karena masalah keamanan. Menurut situs perusahaan, H&M Group tercatat memiliki 168 toko di Rusia pada November lalu.

2. IKEA

IKEA menutup 17 toko mereka di Rusia. Perusahaan ritel perabot rumah tangga mengatakan peperangan di Ukraina sangat berdampak pada rantai pasokan di kawasan itu.

Tak hanya Rusia, IKEA turut menangguhkan operasional di Belarus yang merupakan sekutu Rusia. "Ini (konflik Rusia-Ukraina) mengakibatkan gangguan pada rantai pasokan dan kondisi pasar," tulis pernyataan IKEA.

Sebanyak 15 ribu pekerja akan terdampak dari penghentian operasional di Rusia dan berjanji akan tetap membayar upah belasan ribu karyawannya itu untuk jangka pendek.

"Ambisi grup perusahaan adalah jangka panjang dan kami telah mengamankan pekerjaan dan stabilitas pendapatan untuk waktu dekat dan memberikan dukungan kepada mereka dan keluarga mereka di wilayah tersebut," kata IKEA.

3. Nike

Perusahaan sepatu Nike menutup toko di Rusia. Keputusan itu dikeluarkan setelah pembatasan perdagangan akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Mengutip Reuters, Jumat (4/3), manajemen Nike mengaku bisnis mereka sangat terganggu oleh krisis di Ukraina.

"Mengingat situasi yang berkembang pesat, dan meningkatnya tantangan dalam menjalankan bisnis kami, Nike akan menghentikan operasi di Rusia," kata manajemen.

Keuangan dan Finansial

4. Mastercard

Mastercard memblokir sejumlah institusi keuangan Rusia dari jaringan transaksinya. Hal ini sesuai sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya atas invasi Rusia ke Ukraina.

Dilansir dari Financial Times, Selasa (1/3), perusahaan prinsipal pembayaran asal AS itu tidak menyebut lembaga apa saja yang dibatasi, tetapi mereka akan terus bekerja dengan regulator dalam upaya tersebut.

Direktur Utama Mastercard Michael Miebach mengatakan perusahaan mereka saat ini berada dalam kondisi waspada tinggi terhadap serangan dunia maya yang muncul saat konflik antara Rusia dan Ukraina.

"Invasi oleh pasukan militer Rusia selama seminggu terakhir telah menghancurkan rakyat Ukraina," terang Miebach.

Mastercard juga berjanji untuk menyumbangkan US$2 juta (setara Rp28,7 miliar; asumsi kurs Rp14.384 per dolar AS) untuk bantuan kemanusiaan bagi Ukraina.

Dia mengatakan perusahaan akan mendistribusikan dana melalui Palang Merah, Save the Children dan dana bantuan karyawannya sendiri untuk bantuan kemanusiaan.

5. Visa

Mengikuti langkah Mastercard, perusahaan juga mengatakan pada hari Selasa (1/3) bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah untuk mematuhi regulasi sanksi yang berkembang.

Otomotif

6. Ford

Ford mengumumkan menghentikan operasinya di Rusia. Pembuat mobil AS ini memiliki 50 persen saham di Ford Sollers, perusahaan patungan yang mempekerjakan setidaknya 4.000 orang dan dibagi kepemilikan dengan perusahaan Rusia Sollers.

Meski begitu, mereka tetap mengoperasikan pabrik besar di tiga kota Rusia, yakni St. Petersburg, Elabuga, dan Naberezhnye Chelny.

Lewat pernyataan resmi, perusahaan mengaku telah secara signifikan menghentikan operasinya di Rusia dalam beberapa tahun terakhir, serta memiliki kontingen kuat dengan warga negara Ukraina yang bekerja di Ford di seluruh dunia.

7. Toyota

Menyusul Ford, Toyota mengumumkan akan berhenti sementara membuat dan mengimpor mobil di Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut karena gangguan rantai pasokan.

"Seperti semua orang di seluruh dunia, Toyota mengamati perkembangan yang sedang berlangsung di Ukraina dengan perhatian besar terhadap keselamatan rakyat Ukraina dan berharap untuk kembali dengan aman ke perdamaian sesegera mungkin," kata Toyota dalam sebuah pernyataan resmi.

8. Volkswagen

Perusahaan manufaktur mobil Jerman Volkswagen juga menghentikan produksi kendaraan di Rusia dan akan segera berhenti mengekspor mobil ke pasar Rusia.

"Grup Volkswagen telah menerima berita tentang perang di Ukraina dengan sangat cemas dan kaget, keputusan ini berlaku untuk lokasi produksi Rusia di Kaluga dan Nizhny Novgorod,"kata pembuat mobil itu Kamis (3/3).

Penerbangan

9. Boeing

Boeing menghentikan layanan untuk maskapai Rusia. Seorang juru bicara perusahaan membenarkan Boeing akan berhenti memberi layanan suku cadang, pemeliharaan, dan dukungan teknis untuk maskapai Rusia dan juga menghentikan operasi besar mereka di Moskow dan menutup sementara kantor kami di Kyiv.

"Seiring konflik berlanjut, tim kami fokus untuk memastikan keselamatan rekan satu tim kami di wilayah tersebut," ujar perwakilan itu.

10. Airbus

Airbus mengikuti Boeing dengan langkah serupa pada Rabu (2/3). Dalam sebuah pernyataan, pembuat pesawat itu menghentikan semua layanan dukungan untuk maskapai Rusia, termasuk pasokan suku cadang ke negara itu.



Merembet ke Telko, Hiburan dan Penginapan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :