Sri Mulyani soal BLU Sumbang 27,5 Persen PNBP: Jangan Terlena
Menteri Keuangan Sri Mulyani mewanti-wanti kepada seluruh pengawas dan pengelola Badan Layanan Usaha (BLU) untuk tidak terlena dengan pencapaia. Tahun lalu, BLU berkontribusi 27,5 persen terhadap penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Saya mendengar bahwa BLU tahun lalu, dari sisi kontribusi pendapatan negara bukan pajak, naik yaitu sebesar 27,5 persen dan pertumbuhannya sangat tinggi yaitu 80 persen. Jangan terlalu terlena dengan pertumbuhan yang besar," kata Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi BLU 2022, Rabu (30/3).
Peringatan tersebut ia lontarkan lantaran pendapatan yang dihasilkan badan-badan tersebut tak hanya berasal dari kinerja yang baik, melainkan dari pengaruh eksternal.
Lihat Juga : |
"Kita ingin tak cepat berpuas diri, karena kinerja yang meningkat itu akibat situasi yang kita hadapi seperti pandemi dan kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO). Jadi pertumbuhan yang besar apakah itu karena shock sementara atau hasil kinerja yang baik," tanyanya.
Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh jajaran BLU untuk berani melakukan otokritik terhadap diri sendiri dan kinerja yang telah dilakukan.
"Satu sisi kita syukuri, namun kita tetap harus kritis terhadap diri sendiri, kita bisa bertanya 'ini baik karena kerja kita atau shock dari luar'. Saya berharap dalam kontrak kinerja nanti dapat dipisahkan antara hasil kinerja karena syok eksternal atau hasil kinerja yang nyata," katanya.
Walau begitu, eks Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut tetap mengapresiasi kinerja pimpinan BLU yang telah berhasil memitigasi gejolak yang ditimbulkan pandemi dan kenaikan harga energi dunia.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan BLU berhasil meraup pendapatan hingga Rp126 triliun tahun lalu.
"Dari segi keuangan, BLU dapat membukukan pendapatan hingga Rp126 triliun. Selain itu, BLU juga mendukung masyarakat dengan memberikan pelayanan di berbagai bidang seperti pendidikan hingga kesehatan," ucapnya.
Dalam bidang kesehatan, Hadiyanto menjelaskan bahwa rumah sakit (RS) yang dimiliki BLU memang sedikit atau hanya 3,6 persen dari total RS di Tanah Air. Namun, ia mengklaim kontribusinya terhadap masyarakat dapat mencapai 15 persen dari total kontribusi RS di Indonesia.
Tak hanya itu, ia mengklaim 25 persen mahasiswa di Indonesia saat ini belajar di bawah naungan perguruan tinggi milik BLU. Padahal, jumlah perguruan tinggi BLU hanya sebesar 2,96 persen dari total perguruan tinggi di Indonesia.