REKOMENDASI SAHAM

Emiten Bagi-bagi Dividen, Saham Apa yang Menarik Dikoleksi?

CNN Indonesia
Senin, 25 Apr 2022 06:58 WIB
Analis merekomendasikan saham BBCA, ASII, hingga MTEL untuk dikoleksi. Emiten-emiten ini sudah dan akan membagikan dividen.
Analis merekomendasikan saham BBCA, ASII, hingga MTEL untuk dikoleksi. Emiten-emiten ini sudah dan akan membagikan dividen. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).

Selain dividen, Herditya merekomendasikan beberapa saham lain yang menarik untuk dikoleksi, seperti PT Avia Avian Tbk atau TINS yang menguat 0,60 persen ke level 835 pada pekan lalu. Ia memprediksi TINS dapat menyentuh level 860-900 pekan ini.

Lalu, ada juga PT Sarana Menara Nusantara Tbk atau TOWR yang ditutup melemah 1,90 persen ke posisi 1.030. Ia memprediksi TOWR akan menyentuh 1100-1150 pekan ini.

Kemudian, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk atau TBIG yang ditutup stagnan di nol persen ke posisi 3.030. Ia memprediksi HRUM dapat menyentuh posisi 3170-3280.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga merekomendasikan saham PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau ADMF yang ditutup menguat 0,31 persen ke posisi 8.100 pada pekan lalu. Ia menargetkan ADMF bisa menyentuh posisi 8.375.

Kemudian, PT Industri Jamu dan Farmasi Sd Mncl Tbk atau SIDO yang ditutup menguat 0,54 persen ke posisi 935 di pekan sebelumnya. Ia memprediksi SIDO dapat menyentuh posisi 990.

Terakhir, ada PT Indofood Sukses Makmur Tbk atau INDF yang ditutup menguat 0,80 persen ke posisi 6.300. Herditya memprediksi INDF dapat menyentuh posisi 6400-6500.

Hary melanjutkan musim pembagian dividen memang cenderung membuat saham turun sebesar pembayaran dividen.

"Semua emiten yang membagikan dividen akan mengalami penyesuaian harga berupa penurunan sebesar nilai dividen yang dibagikan. Akan tetapi jika kinerja keuangan perusahaan solid dan ditunjang secara teknikal trend bullish masih terjaga, maka saham biasanya akan bergerak bullish kembali," jelasnya.

Salah satu emiten yang menurutnya belum menunjukkan potensi menguat setelah pembagian dividen adalah BTPN Syariah. Perusahaan memutuskan membagikan dividen tunai sebesar Rp61,75 per saham atau senilai Rp475,6 miliar, yakni 30 persen.

"BTPN masih menunjukkan ada pertumbuhan kinerja namun dengan revenue growth negatif, yakni 0-6,29 persen pada kuartal III 2021. Sementara, secara teknikal, juga belum menunjukkan tanda-tanda keluar dari fase konsolidasinya," ucapnya.

Untuk investasi jangka panjang, Hary mengatakan kuncinya bergantung pada melihat kinerja operasional perusahaan dan valuasi dan tren dari saham. "Kinerja operasional yang solid, valuasi yang relatif murah, serta secara teknikal tren yang bergerak bullish, memberikan peluang yang menarik bagi investor," sebutnya.

Adapun, beberapa saham yang sudah di kantong, seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk alias ITMG ia menyarankan untuk sementara disimpan atau di-hold sementara.

(tdh/bir)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER