REKOMENDASI SAHAM

Emiten Bagi-bagi Dividen, Saham Apa yang Menarik Dikoleksi?

CNN Indonesia
Senin, 25 Apr 2022 06:58 WIB
Analis merekomendasikan saham BBCA, ASII, hingga MTEL untuk dikoleksi. Emiten-emiten ini sudah dan akan membagikan dividen.
Analis merekomendasikan saham BBCA, ASII, hingga MTEL untuk dikoleksi. Emiten-emiten ini sudah dan akan membagikan dividen. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).
Jakarta, CNN Indonesia --

Emiten kelas kakap di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai membagikan dividen kepada investor mereka. Tak kurang dari 40 persen laba perusahaan disebar untuk pembagian dividen.

Sebut saja, PT Astra International Tbk (ASII) yang akan membagikan dividen Rp7,85 triliun pada Mei 2022. Dividen itu diambil dari perolehan laba tahun lalu yang mencapai Rp20,19 triliun atau hampir 48 persen dari keuntungan yang dikantongi perusahaan.

Kemudian, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel juga akan membagikan dividen hingga sebesar 70 persen dari laba bersih perseroan dari tahun buku 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2021, Mitratel mencatat laba bersih Rp 1,38 triliun atau naik 129,4 persen dibandingkan 2020, yaitu Rp602 miliar. Lompatan laba bersih anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ini juga sejalan dengan pertumbuhan pendapatannya.

Sementara, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) baru saja menebar dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp145 per saham. Dividen yang dibagikan ini nyaris mencapai 60 persen dari total laba bersih yang dibukukan BBCA tahun lalu, yakni sebesar Rp31,42 triliun.

Melihat aksi bagi-bagi dividen tersebut, wajar Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan ketiga saham emiten di atas untuk dikoleksi. Apalagi, pelaku pasar masih memiliki waktu untuk ikut menikmati dividen yang ditebar oleh Astra International dan Mitratel.

"Kami mencermati ASII, BBCA, dan MTEL yang secara teknikal masih dapat diakumulasi oleh para investor. Hal ini kami perkirakan karena dari sisi pergerakannya, baik ASII, BBCA, dan MTEL, masih menunjukkan kelanjutan penguatannya," kata Herditya.

Sedangkan BBCA yang meski sudah melakukan aksi bayar dividen, kinerjanya masih menunjukkan tanda positif yang membuat saham tersebut bagus untuk dikoleksi.

"Untuk emiten-emiten pembagi dividen pada saat exdate akan terkoreksi dahulu, namun demikian melihat dari pergerakannya secara jangka menengah masih cukup baik untuk diakumulasi," terang Herditya.

Selain itu, dalam pembagian dividen ada yang namanya cumulative date atau cum date, yakni tanggal penentuan bagi pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen dari perusahaan karena memegang saham tersebut.

Cum date merupakan tanggal terakhir pelaku pasar bisa mencatatkan diri sebagai orang yang berhak mendapatkan dividen. Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2022 (RUPST) yang dilaksanakan Rabu, cum date Astra International di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 10 Mei 2022 pukul 16.00 WIB.

Kemudian, Mitratel menetapkan cum date di pasar tunai pada 12 Mei 2022 sampai pukul 16:15 WIB. Dividen Mitratel akan dibayar selambat-lambatnya pada 25 Mei 2022.

Tapi ia tidak merekomendasikan koleksi saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2021.

Padahal, dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham mencapai Rp 814 miliar dengan cum date 11 Mei 2022 pukul 16:00 WIB.

"Kalau untuk SRTG melihat pergerakan dan indikatornya kami perkirakan sedang berada pada fase downtrend-nya. Koreksi ini akan terjadi selama SRTG belum mampu break 3970 sebagai resist-nya," bebernya.

Selanjutnya, saham PT Bank Cimb Niaga Tbk (BNGA) juga dinilai akan rawan terkoreksi setelah exdatenya 20 April lalu.

BNGA tercatat membagikan dividen total Rp2,34 triliun bagi pemegang saham atau Rp94,07 per saham. Total dividen yang dibagi mencakup 60 persen dari laba perseroan, yakni sebesar Rp 3,9 triliun.

"Untuk BNGA sendiri beberapa waktu lalu sudah exdate ya dan harganya sudah downtrend, kami perkirakan penguatan nampaknya akan terbatas dan masih rawan terkoreksi kembali," imbuhnya.

Menurut Pelatih investasi saham dan derivatif sekaligus CEO Akela Trading System Hary Suwanda, saham BBCA dan ASII yang setelah masa pembagian dividennya akan tetap bertahan kuat di jangka panjang karena keduanya memiliki kinerja keuangan yang bertumbuh positif.

"BBCA secara finansial memiliki kinerja yang solid, dan pada hari Kamis 21 April 2022 menunjukkan ada technical rebound yang berpotensi menjadi titik akhir fase konsolidasi BBCA yang dimulai sejak akhir Maret lalu. BBCA menarik untuk dikoleksi," kata Hary.

Sementara, untuk Astra International, ia menuturkan pertumbuhan perusahaan didukung dengan mulai meredanya pandemi covid-19, sehingga masyarakat sudah mulai beraktivitas keluar rumah.

"ASII menunjukkan pertumbuhan kinerja keuangan yang sangat solid. Sejak pertengahan Februari 2022, ASII sudah keluar dari koreksinya dan saat ini ASII secara teknikal berada dalam tren bullish atau bahkan strong bullish," lanjutnya.

[Gambas:Video CNN]



Layak Koleksi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER