Nasib Polandia dan Bulgaria Tanpa Stok Gas Rusia, Bakal Krisis?

CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2022 16:17 WIB
Rusia menyetop penjualan gas untuk Polandia dan Bulgaria. Padahal, pasokan gas kedua negara itu mengandalkan Rusia hingga 90 persen.
Rusia menyetop penjualan gas untuk Polandia dan Bulgaria. Padahal, pasokan gas kedua negara itu mengandalkan Rusia hingga 90 persen. (REUTERS/Carlos Barria).

Sebagai alternatif, Kementerian Energi Polandia mengatakan dapat memperoleh gas melalui dua hubungan dengan Jerman, termasuk aliran balik pada pipa Yamal. Kemudian, dari Lithuania dengan kapasitas tahunan 2,5 bcm yang akan dibuka pada 1 Mei nanti dan melalui interkonektor dengan Republik Ceko hingga 1,5 bcm.

Sementara, lima bcm hingga enam bcm lainnya dapat dikirimkan melalui jaringan dengan Slovakia yang akan dibuka akhir tahun ini.

Selain itu, PGNiG dapat mengimpor hingga 6 bcm per tahun melalui terminal LNG di Swinoujscie di Laut Baltik, dan memproduksi sendiri lebih dari 3 bcm gas per tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Oktober nanti, sebuah pipa yang memungkinkan hingga 10 bcm gas per tahun mengalir antara Polandia dan Norwegia, juga akan dibuka.

Pejabat Polandia mengatakan penyimpanan gas sebesar 3,5 bcm setara 76 persen penuh dan pihaknya tidak perlu memotong pasokan ke pelanggan untuk mengatasi penghentian pasokan Gazprom.

Sementara Bulgaria mengatakan telah mengambil langkah-langkah untuk menemukan pasokan gas alternatif dan tidak akan membatasi konsumsi gas yang diperlukan untuk saat ini.

Analis bank investasi Jefferies menuturkan peringatan penyetopan meningkatkan risiko terminasi dini lainnya untuk kontrak Eropa lainnya yang akan berakhir pada akhir tahun, sebesar hampir 12 bcm per tahun.

Hanya beberapa pembeli gas Rusia, seperti Hungaria dan Uniper UN01.DE, importir utama Jerman untuk gas Rusia, yang mengatakan mungkin masih akan membayar pasokan masa depan di bawah skema yang diumumkan oleh Rusia tanpa melanggar sanksi Uni Eropa.

Regulator jaringan Jerman mengatakan sedang memantau situasi pengiriman gas dari Rusia setelah ancaman terhadap pasokan Polandia, sekaligus memastikan pasokan gas ke Jerman aman.

PGNiG mengatakan akan mengambil langkah-langkah untuk memulihkan aliran gas sesuai dengan kontrak Yamal dan setiap penghentian pasokan sebelum kontrak berakhir merupakan pelanggaran. Ia juga mengingatkan bahwa Polandia memiliki hak untuk menuntut ganti rugi atas pelanggaran kontrak.

Sebelumnya, Polandia sudah mengumumkan daftar 50 oligarki dan perusahaan Rusia, termasuk Gazprom, yang akan dikenakan sanksi berdasarkan undang-undang yang disahkan awal bulan ini yang memungkinkan aset mereka dibekukan.

Undang-undang tersebut terpisah dari sanksi yang dijatuhkan bersama oleh negara-negara Uni Eropa.

Melansir NPR, jika Rusia memutuskan menyetop pasokan energi ke seluruh negara di Eropa, diproyeksikan ekonomi Eropa akan 'terluka', terutama Jerman yang rentan dan bergantung dengan pasokan gas Rusia.

Kendati terjadi perang Rusia dan Ukraina, gas alam Rusia masih diekspor besar-besaran ke berbagai negara Eropa. Sekitar 60 persen impor dibayar dengan euro dan sisanya dalam bentuk dolar AS.

(wel/bir)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER