Harga minyak mentah dunia makin mahal setelah naik 3,4 persen ke level tertingginya dalam dua bulan terakhir pada perdagangan Kamis (26/5) waktu AS.
Kenaikan harga minyak terjadi di tengah tanda-tanda pasokan yang ketat jelang musim panas AS, termasuk saat Uni Eropa berselisih dengan Hungaria imbas rencana larangan impor minyak mentah dari Rusia akibat invasi militer ke Ukraina.
Mengutip Antara, Jumat (27/5), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 3 persen ke posisi US$117,40 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS melesat 3,4 persen menjadi US$114,09 per barel.
Harga acuan kedua kontrak minyak tersebut menyentuh level tertingginya, yakni Brent sejak 25 Maret 2022, dan WTI sejak 16 Mei lalu.
Pedagang menilai laju harga minyak mentah mengikuti kenaikan ekuitas di tengah pelemahan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.
"Harga minyak mentah naik karena pasar yang ketat akan tetap ada, mengingat awal musim panas akan membuat persediaan bensin AS menurun," ungkap Analis Pasar Senior di OANDA Edward Moya.
Kenaikan harga juga ditopang oleh penarikan pasokan mingguan yang besar. "Akan menjadi lebih bullish (menguat) usai sanksi Uni Eropa atas penjualan minyak Rusia didukung semua pihak yang terlibat," kata Analis PVM Oil Tamas Varga.