Pemerintah Ajukan Anggaran Subsidi Naik 2,5 Kali Lipat, Jadi Rp520 T

CNN Indonesia
Selasa, 31 Mei 2022 12:22 WIB
Pemerintah mengajukan alokasi anggaran subsidi dan kompensasi di atas Rp520 triliun dapat RAPBN 2023, naik 2,5 kali lipat dari APBN 2022.
Pemerintah mengajukan alokasi anggaran subsidi dan kompensasi di atas Rp520 triliun dapat RAPBN 2023, naik 2,5 kali lipat dari APBN 2022. (REUTERS/Evelyn Hockstein).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah mengajukan penambahan alokasi anggaran untuk subsidi dan kompensasi di Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 menjadi di atas Rp520 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-24 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2021-2022, Selasa (31/5).

Ani, sapaan akrabnya, menyampaikan pengajuan penambahan subsidi diajukan untuk meredam inflasi domestik. Sebab, sejumlah harga komoditas dunia naik dalam beberapa waktu terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potensi inflasi domestik tersebut bisa diredam. Namun, pemerintah membutuhkan anggaran besar untuk subsidi dan kompensasi.

Terlebih untuk mempertahankan harga jual bahan bakar minyak (BBM), LPG, dan listrik di dalam negeri agar tidak sepenuhnya naik akibat kenaikan harga-harga di dunia.

"Oleh karena itu untuk tahun ini kami meminta persetujuan kepada DPR untuk menambah anggaran subsidi dan kompensasi yang nilainya diperkirakan untuk subsidi dan kompensasi di atas Rp520 triliun," kata Ani.

Dalam APBN 2022, pemerintah hanya mengalokasikan total anggaran subsidi Rp206,96 triliun. Anggaran tersebut dibagi untuk subsidi energi sebesar Rp134,03 triliun dan subsidi non energi Rp72,93 triliun.

Ia juga menyebut APBN berperan sebagai shock absorber yang melindungi masyarakat agar daya belinya tidak tergerus dan melindungi momentum pemulihan ekonomi agar tetap terjaga.

Di sisi lain, berbagai kebijakan untuk melindungi masyarakat seperti bantuan sosial (bansos) terus dilakukan pemerintah sebagai bagian dari strategi pemulihan ekonomi, serta menjaga daya beli.

Lebih lanjut, Ani mengatakan kebijakan pengendalian inflasi juga ditempuh bersama Bank Indonesia (BI) melalui forum koordinasi yang kuat dan forum tim pengendali inflasi nasional baik di tingkat pusat maupun daerah.

Upaya-upaya pengendalian inflasi tersebut telah berhasil menjaga inflasi Indonesia pada level yang relatif rendah dibandingkan negara lain di dunia.

"Berbagai lembaga internasional memperkirakan inflasi Indonesia Tahun 2022 berada pada kisaran 4 persen," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER