Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis prospek pemulihan ekonomi nasional terus menguat karena mobilitas masyarakat mulai normal usai pandemi covid-19.
"Kami sependapat bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Dari sisi domestik, kami memandang bahwa prospek pemulihan ekonomi nasional terus menguat," ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-24 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2021-2022, Selasa (31/5).
Ia mengatakan konsumsi masyarakat mulai pulih. Menurut Sri Mulyani, konsumsi di sektor pakaian, sepatu, dan pariwisata juga akan meningkat tahun ini hingga 2023 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Selain itu, lonjakan harga komoditas yang terjadi beberapa bulan terakhir juga akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa komoditas yang dimaksud, seperti CPO hingga batu bara.
Sementara dari sisi investasi publik, sambung Sri Mulyani, proyek strategis nasional (PSN) dan ibu kota baru (IKN) akan mendorong investasi di dalam negeri.
"Membaiknya intermediasi sektor keuangan yang ditandai oleh peningkatan pertumbuhan kredit perbankan, juga akan turut mendukung aktivitas investasi," katanya.
Lihat Juga : |
Melihat situasi ini, Sri Mulyani memproyeksi ekonomi RI tembus 5,9 persen pada 2023. Angka itu lebih tinggi dari proyeksi ekonomi pada 2022 yang sebesar 5,2 persen.
"Cukup realistis bahwa perekonomian Indonesia di 2023 diperkirakan akan tumbuh pada rentang 5,3 persen hingga 5,9 persen," tutup Sri Mulyani.
(mrh/aud)