KUR merupakan program pembiayaan/kredit bersubsidi pemerintah dengan bunga rendah. yang 100 persen dananya milik bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Pembiayaannya pun disalurkan dalam bentuk dana keperluan modal kerja serta investasi.
Menurut Budi, sebelum menggunakan modal dari KUR maka perlu diperhatikan tujuan dari penggunaan dana KUR itu sendiri. Apakah sebagai modal investasi usaha seperti membeli mesin dan peralatan baru yang membuat proses produksi lebih efisien, atau untuk perluasan usaha.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Kiat Hindari Buntung Akibat Robot Trading |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, perhatikan juga arus kas (cash flow) saat ini baik dari sisi konsistensi pendapatan maupun kecukupan dana untuk kewajiban membayar cicilan agar tidak memberatkan usaha.
"Perhatikan juga tingkat bunga yang diberikan dibandingkan keuntungan yang diperoleh. Idealnya bunga dan cicilan dapat dibayar dari sebagian kelebihan keuntungan usaha," imbuh Budi.
Ia menambahkan, dalam KUR, Anda juga perlu memperhatikan tenor pinjaman dan tingkat bunga pinjaman agar jangan terlalu tinggi sehingga menggerus keuntungan yang dihasilkan.
Jenis pinjaman ini cocok untuk usaha yang sudah berjalan atau sudah ada kepastian cash flow. Pasalnya, pembayaran cicilan harus lancar dan wajib.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Tips Menghindari Penipuan Saat Membeli Rumah dengan KPR |
Oleh karena itu, usaha yang akan menggunakan dana pinjaman tidak disarankan untuk bisnis yang baru dimulai dan belum terlihat ketahanan keuangan dan pola arus kasnya. Artinya, jika Anda masih ragu dengan keuntungan dari usaha yang akan dijalani harus mempertimbangkan ini dengan matang.
Budi menyebut modal usaha dari pinjaman yang sudah pasti adalah cicilan yang harus dikembalikan berikut bunga. "Jangan sampai pinjaman tidak membuat usaha berkembang, namun justru membebani usaha," kata dia.
Hal serupa juga disampaikan Perencana Keuangan Advisor Alliance Group Indonesia Andy Nugroho. Menurutnya, tidak 'haram' mengambil pinjaman untuk memulai usaha asalkan keuntungannya bisa diukur.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Kiat Jadi Crazy Rich dengan Cara yang Halal |
"Tidak haram karena terkadang kita memulai usaha itu salah satu referensi modal yang bisa kita gunakan adalah dari dan pinjaman, hanya saja harus memperhatikan risikonya," ujarnya.
Ia menekankan sebelum Anda mengambil pinjaman, Anda perlu memetakan laba dari bisnis yang dijalani kelak untuk membayar utang namun di sisi lain tidak mengganggu operasional usaha.
Meski pinjaman sah-sah saja untuk memulai usaha, Andy tidak menyarankan pengambil utang dari jasa pinjaman online (pinjol). Sebab, pinjol memiliki tenor yang cepat, bunganya pun lebih tinggi.
"Untuk mengembalikannya harus ada laba yang cukup besar. Risikonya sangat tinggi untuk modal usaha, karena namanya usaha belum tentu menghasilkan," tandasnya.