Menurut Ahmad, penting bagi orang tua untuk mengubah pola pikir mengenai liburan dan pendidikan. Kedua hal tersebut seharusnya jangan dipandang sebagai beban, melainkan sebagai bagian dari tumbuh kembang anak
"Kita bukan 'beli program pendidikan' atau 'beli program liburan'. Tapi menjalankan proses pendidikan dan liburan, dibantu pihak lain yang perlu dibayar sesuai dengan perannya. Tanpa meninggalkan peran kita sebagai orangtua," katanya.
Ia pun mengatakan harga tidak selalu mencerminkan kualitas. Sebab, liburan yang mungkin dianggap biasa saja, jika disiasati dengan benar bisa membuat anak bahagia. Sebaliknya, biaya pendidikan harus tetap menjadi kebutuhan yang lebih diutamakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga tidak bisa dijadikan alasan jika biaya pendidikan tidak bisa dipenuhi karena keperluan mendadak seperti liburan.
"Direncanakan dan dianggarkan. Pendidikan sudah bisa direncanakan sejak anak lahir. Jadwalnya sudah jelas, jadi jangan liburan menjadi alasan keperluan mendadak yang dapat menghambat biaya pendidikan anak," sebut Ahmad.