Sri Mulyani Mengaku Situs Pemerintah Langganan Diserang Hacker
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui peretas (hacker) sering menyerang situs atau web pemerintah.
"Serangan hacker ke situs web pemerintah itu sangat-sangat sering," ungkap Sri Mulyani dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 di Bali, Senin (11/7).
Oleh karena itu, bendahara negara terus menaikkan anggaran untuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak 2020 sampai 2022 atau selama tiga tahun berturut-turut.
"Naik dari Rp20 triliun, Rp26 triliun, Rp27 triliun. Jadi, tujuannya untuk membangun infrastruktur," terang Ani, sapaan akrabnya.
Ia menganggap keamanan siber sangat penting untuk menjaga data pemerintah. Apalagi, pemerintah telah menerapkan tanda tangan digital (digital signature).
"Pemerintah sudah jarang membawa dokumen, tapi secara elektronik, maka keamanan menjadi penting," katanya.
Menurut dia, kebijakan yang serba digital telah berhasil menurunkan biaya operasi. Di sisi lain, biaya internet meningkat.
"Kami melihat transformasi itu dari pengelolaan anggarannya, biaya modal untuk zoom dan konektivitas menjadi naik dan saya harap itu one off, sesudahnya biaya meeting, pertemuan, perjalanan dinas, tidak terlalu tinggi," jelas Ani.
Ia menambahkan pemerintah memiliki 24 ribu aplikasi yang tersebar di sejumlah kementerian/lembaga (k/l).
Nantinya, semua data itu akan digabungkan di satu platform. Dengan demikian, semua data akan terintegrasi satu sama lain.
"Kami akan membuat data, menurunkan biaya operasi dari pemerintah, dan mengintegrasikan koneksi maupun pembuatan aplikasi, sehingga bisa menjadi lebih terkoordinasi," tutup Ani.