Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis Indonesia segera mencapai swasembada beras. Pasalnya, Indonesia sudah tidak mengimpor beras dalam tiga tahun terakhir.
"Karena kita sudah 3 tahun ini tidak impor beras, saya yakin swasembada beras kita akan segera kita capai," ujar Jokowi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Subang, Selasa (12/7).
Namun, Jokowi mengingatkan agar Indonesia tidak hanya bergantung pada beras. Sebab, produksi pangan lain seperti sagu, sorgum, ketela, dan jagung masih dapat dikembangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Dalam kunjungannya, Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia saat ini harus waspada dalam memastikan ketersediaan pangan di tengah mengurangnya pasokan pangan global.
"Kita tahu bahwa dunia sekarang ini sedang terjadi pengurangan pangan dimana-mana. Oleh sebab itu, kita harus waspada memastikan bahwa ketersediaan pangan kita masih aman," ujar Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi melakukan sejumlah kegiatan, seperti peninjauan konservasi plasma, peninjauan Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS), peninjaun display pertanian, serta penyemaian benih padi breeder seed.
Sebelumnya, Jokowi pernah mengatakan ada negara yang minta dikirim stok beras produksi Indonesia sebanyak 2,5 juta ton. Menurutnya, itu adalah peluang ekspor yang baik karena bisa menambah penerimaan negara tahun ini.
"Ini meningkatkan cadangan devisa kita," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6).
Selain itu, permintaan akan beras dalam negeri 2,5 juta ton ini bisa menjadi peluang di tengah krisis pangan dunia. Salah satunya dengan memperluas lahan tanam di dalam negeri.
Apalagi, Indonesia masih memiliki banyak lahan terlantar yang bisa digunakan untuk memperluas lahan tanam. Misalnya untuk produk jagung, kedelai hingga produk pangan lainnya yang bisa memberikan nilai tambah.
"Bayangkan kalau kita bisa produksi pangan jangka pendek kerahkan semua, bukan hanya mandiri di bidang pangan tapi juga potensi ekspor," katanya.
(fby/dzu)