2. Biaya Darurat
Agustina mengatakan pasangan suami istri juga harus menyiapkan dana tak terduga atau dana darurat khusus untuk proses kehamilan sampai persalinan.
Biaya ini bisa digunakan jika tiba-tiba dokter mengharuskan sang ibu melahirkan dengan prosedur caesar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biaya tak terduga ini perlu dipersiapkan semua pasangan baik yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan, asuransi swasta, maupun biaya mandiri.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Cerdas Mengelola Gaji ke-13 |
"Jika sebelum hamil sudah ada penanganan tertentu, maka perlu menyiapkan jauh-jauh hari, karena mungkin juga persalinannya membutuhkan penanganan khusus, sehingga melampaui batas fasilitas kesehatan kantor, atau tidak di-cover BPJS Kesehatan," tutur Agustina.
3. Biaya awal Kehamilan
Selain survei, pasangan suami istri juga harus menyiapkan biaya awal kehamilan jauh sebelum masa persalinan.
Perencana Keuangan Ahmad Gozali mengatakan calon ayah dan ibu tentu membutuhkan biaya cukup besar selama proses kehamilan. Proses itu seperti, pemeriksaan hamil, membeli obat-obatan, vitamin, dan kebutuhan penunjang gizi lain yang tidak hanya untuk cabang bayi, tapi juga sang ibu.
Lihat Juga : |
Belum lagi, biaya untuk melihat perkembangan bayi melalui USG hingga syukuran menyambut kelahiran sang bayi.
"Baiknya sih sejak punya rencana untuk hamil sudah mulai dihitung semua dan direncanakan dananya dari mana. Lalu disiapkan juga biaya tambahan seperti baby shower, syukuran 4 bulan atau 7 bulan dal lainnya yang secara tradisi tentu berbeda bagi setiap keluarga," papar Gozali.
4. Biaya Perlengkapan Bayi
Perencana Keuangan Imelda Tarigan mengingatkan calon ayah dan ibu agar tak lupa menyiapkan biaya untuk membeli perlengkapan bayi, seperti baju hingga popok. Hal ini bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang.
"Peralatan dan keperluan bayi juga membutuhkan banyak biaya. Sebaiknya pilih hanya yang paling penting dalam prioritas kebutuhan, yang masuk dalam daftar anggaran melahirkan," tutup Imelda.
(idy/aud)