Ekonomi Hong Kong Turun 1,3 Persen Kuartal II 2022

CNN Indonesia
Jumat, 12 Agu 2022 17:00 WIB
Produk Domestik Bruto (PDB) Hong Kong terkontraksi 1,3 persen pada kuartal II 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Produk Domestik Bruto (PDB) Hong Kong terkontraksi 1,3 persen pada kuartal II 2022 dari periode yang sama tahun lalu. (AFP/ISAAC LAWRENCE).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ekonomi Hong Kong turun 1,3 persen pada kuartal II 2022 dari periode yang sama tahun lalu. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) kontraksi karena pelemahan perdagangan eksternal.

Mengutip Reuters, Jumat (12/8), penurunan itu terjadi dua kuartal berturut-turut.

Sejumlah analis menilai target pemulihan ekonomi Hong Kong terhambat oleh kenaikan inflasi, permintaan global yang menurun, dan sentimen konsumen yang lemah di kota yang bergantung pada perdagangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibandingkan dengan kuartal I 2022, laju pertumbuhan di tiga bulan kedua tahun ini turun 3,9 persen. Padahal, perkiraan sebelumnya untuk kuartal II 2022 adalah kontraksi 1,4 dibandingkan tiga bulan sebelumnya.

Pembatasan covid-19 membebani ekonomi Hong Kong sejak awal 2020. Hal itu menghentikan pariwisata dan perjalanan bisnis dan memukuli bar, restoran, dan toko berulang kali untuk waktu yang lama.

Kebijakan pembatasan menjadi pemicu hilangnya 113.200 orang dari Hong Kong antara periode pertengahan 2021 dan pertengahan 2022.

Saat ini, kota berpenduduk 7,3 juta jiwa itu telah mempersingkat periode karantina hotel wajib untuk semua kedatangan dari tujuh hari menjadi tiga hari. Tetapi, karena sebagian besar dunia sekarang hidup berdampingan dengan virus, pembatasan diharapkan membuat kota itu tetap terisolasi.

"Skema 3+4 mungkin berguna untuk perjalanan warga Hong Kong, tetapi tidak akan berdampak berarti dalam menarik wisatawan dan pelancong bisnis sampai sesuai dengan kebijakan pesaing, seperti Singapura," kata Ekonom Senior di Natixis Corporate and Investment Bank Gary Ng.

Pemerintah setempat menyatakan prospek pusat keuangan global kini dibayangi oleh meningkatnya tingkat inflasi, dan situasi geopolitik yang tidak pasti.

"Lingkungan eksternal yang memburuk akan sangat membebani kinerja ekspor Hong Kong di sisa tahun ini," kata juru bicara pemerintah dalam sebuah pernyataan.

"Inflasi yang meningkat di negara maju dan pengetatan agresif kebijakan moneter oleh banyak bank sentral utama sebagai tanggapan akan semakin melemahkan momentum pertumbuhan global, meskipun kebangkitan ekonomi daratan yang diharapkan akan memberikan beberapa offset," imbuhnya.

Dalam hal ini Pemerintah Hong Kong merevisi target pertumbuhan menjadi antara 0,5 dan minus 0,5 persen, dari kisaran 1 hingga 2 persen. Sedangkan inflasi diprediksi mencapai 2 persen sepanjang 2022

"Kebijakan (karantina terbaru) mendorong untuk penerbangan dan pariwisata keluar, tetapi tidak begitu banyak untuk ekonomi secara keseluruhan," tambah Ng.

[Gambas:Video CNN]



(dzu/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER