China Selidiki Penyaluran Kredit ke Sektor Properti
Regulator perbankan China akan menyelidiki penyaluran kredit dari beberapa bank lokal dan asing untuk menilai risiko sistemik di tengah krisis sektor properti di negara tersebut.
Mengutip Reuters, Jumat (18/8), Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China sedang melihat eksposur buku pinjaman bank kepada pengembang untuk mengetahui apakah keputusan kredit tersebut dibuat sesuai dengan aturan.
Hal ini dilakukan untuk mengukur risiko terhadap sistem keuangan dari gejolak sektor properti yang sedang berlangsung di China.
Bank sentral mencatat kredit properti di China tembus 206 triliun yuan atau US$30,3 triliun per Juni 2022. Angka itu setara 25,7 persen dari total penyaluran kredit perbankan di China.
Sementara, sejumlah bank di China menyalurkan kredit untuk pengembang lokal dan pembeli rumah. Lalu, bank asing seperti HSBC Holdings dan Standard Chartered menyalurkan kredit untuk perusahaan properti.
Sebelumnya, krisis utang di sektor properti China telah memburuk dalam beberapa pekan terakhir. Banyak pembeli rumah mengancam untuk berhenti membayar hipotek pada proyek properti yang macet, sehingga menimbulkan risiko bagi bank dan pengembang.
"Risiko rasio kredit bermasalah baru akan tetap menjadi ancaman bagi kualitas aset bank," ucap Moody's dalam catatan Juni 2022.
Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China (CIRBC) mencatat bank rasio kredit bermasalah bank umum sebesar 1,67 persen pada akhir Juni 2022. Angkanya turun dari posisi awal tahun ini yang tembus 1,73 persen.
(aud/agt)