EDUKASI KEUANGAN

Mempersiapkan Dana Pensiun Sejak Dini Supaya Saat Tua Tak Merana

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Agu 2022 09:31 WIB
Menyiapkan dana pensiun bisa dilakukan sedini mungkin atau saat awal bekerja jika tidak ingin masa tua merana. Berikut tips mempersiapkannya.
Menyiapkan dana pensiun bisa dilakukan sedini mungkin atau saat awal bekerja jika tidak ingin masa tua merana. (REUTERS/KAI PFAFFENBACH).
Jakarta, CNN Indonesia --

Mempersiapkan dana pensiun ternyata sangat penting untuk menyongsong masa tua yang bahagia, sejahtera, dan tak merana. Sebab, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa tua nanti.

Oleh karenanya, menyiapkan dana pensiun sejak dini atau saat awal mulai bekerja menjadi keharusan jika tak ingin masa tua merana.

Apalagi ada berbagai cara mudah yang bisa dilakukan dalam mempersiapkan dana pensiun. Berikut adalah tips menyiapkan dana pensiun dari para perencana Keuangan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Hitung Simulasi Kebutuhan Masa Pensiun

Perencana Keuangan Andy Nugroho mengatakan hal pertama yang harus dilakukan untuk mempersiapkan dana pensiun adalah simulasi kebutuhan di masa depan.

Caranya, dengan melihat berapa pengeluaran saat ini. Misalnya Rp5 juta per bulan atau Rp60 juta setahun. Nah nilai pengeluaran setahun ini dikalikan masa tidak produktif atau setelah pensiun.

Misalnya saat ini seorang karyawan memasuki masa pensiun di usia 55 tahun, sehingga dengan usia harapan hidup rata-rata di 69 tahun-72 tahun, maka masa menganggur atau tidak produktif selama 14-17 tahun. Artinya dana yang perlu dipersiapkan Rp60 juta dikalikan 14-17 tahun.

"Ini jika ingin di masa tua gaya hidupnya tidak ingin berubah dengan saat ini. Karena memang biasanya kebanyakan tetap ingin menjalankan masa tua seperti saat masa produktif," katanya kepada CNNIndonesia.com.

2. Mulai Menabung

Menurut Andy, setelah menghitung kebutuhan dana maka bisa langsung mulai menabung untuk memenuhi kebutuhan di masa depan tersebut.

"Kalau menurut saya porsi yang tepat untuk ditabung sebesar 5-10 persen dari penghasilan yang diterima setiap bulannya," kata dia.

Sedangkan, Perencana Keuangan dari OneShild Agustina Fitria mengatakan tabungan yang disisihkan bisa lebih besar jika pekerja tersebut masih lajang. Sebab, masih ada kelonggaran dari kebutuhan pekerja yang sudah berkeluarga.

"Untuk yang masih lajang tanpa tanggungan disarankan menyisihkan untuk dana pensiun minimal 20-30 persen dari penghasilan," kata Fitria.

3. Investasi

Fitria mengatakan cara menabung lainnya yang cukup mudah dilakukan adalah berinvestasi. Jangka waktunya bisa disesuaikan dengan kebutuhan hidup yang masih panjang setelah masa pensiun.

Produk investasi yang disarankan adalah program Jaminan Hari Tua dari BP Jamsostek, program DPPK/DPLK yang disponsori oleh perusahaan tempat bekerja, hingga program DPLK yang dibayar sendiri dan reksadana.

"Bisa juga dengan produk investasi lainnya yang sesuai dengan profil risiko dan usia pekerja," kata dia.

4. Disiplin

Sejalan, kedua perencana keuangan ini menyatakan disiplin harus diterapkan dalam menyiapkan dana pensiun. Sebisa mungkin tidak menggunakan dana pensiun yang sudah ditabung untuk kebutuhan lainnya. 

Fitria bahkan menyebutkan, bila perlu naikkan terus porsi tabungan untuk dana pensiun sejalan dengan pendapatan yang diterima.

"Lakukan menabung dan investasi secara disiplin dan konsisten selama masih bekerja/produktif. Tingkatkan kemampuan investasi seiring dengan kenaikan penghasilan," jelasnya.

5. Hindari Utang Besar dan Lama

Andy menyarankan di masa muda sebaiknya menghindari utang jangka lama yang tak produktif. Misalnya mengganti mobil setiap lima tahun dengan model terbaru. Kecuali untuk KPR rumah masih diperbolehkan, karena biasanya masa cicilan akan disesuaikan dengan masa pensiun.

"Jadi usahakan utang jangka panjang jangan dilakukan melebihi usia pensiun. Itu akan menambah beban saat masa pensiun," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER