IHSG Diprediksi Lesu Jelang Rilis Data Tenaga Kerja AS
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (1/9). Pergerakan indeks saham masih akan dibayangi berbagai sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.
Antara lain, isu kenaikan harga BBM bersubsidi dan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menuturkan investor juga akan mencermati rilis data non-farm payroll (NFP) atau tingkat ketenagakerjaan AS.
Lihat Juga : |
"Di sisi lain, investor akan mencermati data Non-Farm Payroll dari AS yang akan dirilis pada Jumat (2/9) malam," imbuh Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.
Karena sentimen tersebut, ia memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 7.099 dan resistance 7.223.
Sementara, Direktur Utama PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi IHSG akan bergerak menguat.
Menurutnya, rilis data ekonomi RI yang mencatat deflasi 0,21 persen pada Agustus, turut menopang gerak indeks saham hari ini.
"Pasca rilis data perekonomian inflasi yang mencerminkan kondisi perekonomian masih dalam kondisi stabil, maka terlihat pola gerak IHSG juga masih berada dalam kondisi sideways dengan potensi penguatan terbatas," kata William.
Ia memprediksi IHSG bergerak di rentang support 7.002 dan resistance 7.223. Ia juga merekomendasikan sejumlah saham, yakni HMSP, GGRM, KLBF, PWON, JSMR, EXCL, ISAT, TLKM, dan BBCA.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 25,48 poin atau minus 0,36 persen ke level 7.153 pada perdagangan Kamis (1/9) kemarin. Investor melakukan transaksi sebesar Rp12,76 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,45 miliar saham.