Jakarta, CNN Indonesia --
Isu kenaikan harga BBM bersubsidi, pertalite dan solar telah berembus selama sepekan terakhir. Awalnya, kenaikan BBM diyakini banyak pihak akan dilakukan mulai 1 September 2022.
Hal ini (3/9/2022), lantaran Menteri ESDM Arifin Tasrif memberi sinyal bahwa pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga pertalite dan solar bersubsidi pada 31 Agustus 2022.
"Ya tunggu saja besok (pengumuman kenaikan harga BBM subsidi)," terang Arifin pada Selasa (30/8).
Isu kenaikan BBM juga semakin kuat dengan diberikannya bantuan sosial (bansos) berupa bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga miskin untuk meredam dampak inflasi jika harga pertalite dan solar naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut lima peristiwa di tengah isu kenaikan harga BBM subsidi.
1. Antrean Panjang di SPBU hingga Demo Mahasiswa
Antrean kendaraan terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta menjelang tengah malam pada Rabu (31/8).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, di SPBU Tendean, Jakarta Selatan, antrean kendaraan roda empat mengular hingga tumpah ke jalan raya. Hal serupa juga terlihat pada antrean sepeda motor.
Area SPBU pun dipenuhi kendaraan. Karenanya, tak sedikit beberapa pengendara yang mengurungkan niat untuk mengisi bahan bakar setelah melihat antrean yang panjang.
Petugas mengatakan masyarakat datang mengisi untuk mengantisipasi jika harga pertalite dan solar benar-benar naik.
"Ini memang ramai, tapi masih normal. Orang-orang datang buat antisipasi kalau harga BBM naik," kata petugas yang tak mau disebutkan namanya
Kondisi yang sama juga terjadi di SPBU Gandaria City, Jakarta Selatan. Kendaraan roda empat antre hingga meluber ke jalan raya.
Sem (29), salah seorang warga yang mengisi BBM mengaku sudah tahu kalau harga pertalite bakal naik. Oleh karena itu, ia tidak kaget harus antre saat mengisi BBM.
"Di mana-mana penuh, tadi di SPBU juga lain penuh. Karena (tangki) sudah kosong jadi ya isi saja di sini saja," kata dia.
Begitu pula pantauan di SPBU Kebaharan, Kota Serang, Banten, yang dipadati oleh sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum (angkot) hingga kendaraan ekspedisi yang akan membeli BBM jenis Pertalite dan Solar.
"Harusnya turunin, ini sudah susah, nyari uang Rp 50 ribu juga susah, mencari kerjaan susah. Ada sejam ngantre lah. Katanya mah naik (BBM) ini besok," ujar Husen, sopir ekspedisi saat ditemui di SPBU Kebaharan, Kota Serang, Banten, Rabu (31/8).
Rencana kenaikan harga BBM juga membuat para mahasiswa berdemo di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (1/9).
Pantauan CNNIndonesia.com, mahasiswa berorasi dan membakar benda mirip keranda yang mereka bawa. Setelahnya, spanduk yang mereka bawa juga dibakar di atas kawat berduri. Dari mobil komando, salah satu orator meminta mahasiswa untuk terus maju.
"Maju kawan-kawan robohkan, tidak ada kata mundur pastikan kita selalu maju untuk lawan ketidakadilan di negara ini," kata orator.
2. Menteri Sampaikan Hitung-Hitungan Kenaikan BBM ke Jokowi
 Presiden Joko Widodo belum mengumumkan kenaikan harga BBM.(Foto: AP/Alexander Zemlianichenko) |
Presiden Jokowi menyebut hitung-hitungan kenaikan harga BBM bersubsidi telah disampaikan oleh sejumlah menterinya pada Jumat (2/9).
"Untuk (kenaikan harga) BBM-nya semuanya masih dikalkulasi, dan hari ini akan disampaikan kepada saya mengenai hitung-hitungan dan kalkulasinya," ungkapnya di saat membagikan BLT BBM di Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Jumat (2/9).
Mantan wali kota Solo itu beberapa waktu lalu mengatakan memang penundaan kenaikan harga BBM karena masih proses hitung.
3. BLT BBM Mulai Dibagikan
Kementerian Sosial menyatakan sudah mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) ke 20,65 juta orang melalui PT Pos (Persero).
"Mulai 1 September kemarin, pemerintah telah memberikan BLT BBM melalui Kemensos sebesar Rp600 ribu per orang. Tetapi, kami berikan dua kali, jadi nanti di September akan menerima Rp300 ribu, dan di Desember juga sama (Rp300 ribu)," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini , Jumat (2/9).
Risma mengatakan penyaluran BLT itu untuk menyikapi kenaikan-kenaikan harga yang sekarang sudah mulai naik.
4. Harga Pangan Mulai Naik
 Ilustrasi cabai merah. Bahan pangan merangkak baik jelang kenaikan harga BBM. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi) |
Harga sejumlah bahan pangan terus merangkak jelang kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar subsidi.
Mengutiphargapangan.id, Sabtu (3/9), beberapa bahan pangan tersebut adalah cabai merah besar, cabai merah keriting, beras kualitas bawah II, beras kualitas medium II, dan beras kualitas super I.
Jika dirinci, harga rata-rata cabai merah besar naik Rp250 menjadi Rp60.750 per kg per 2 September 2022. Begitu juga dengan harga cabai merah keriting yang naik Rp600 menjadi Rp63.550 per kg.
Selanjutnya, harga beras kualitas bawah II naik Rp50 menjadi Rp10.600 per kg per 2 September 2022. Kemudian, harga beras kualitas medium II dibanderol Rp11.800 per kg atau naik Rp50 dan beras kualitas super I dijual Rp13.250 per kg atau naik Rp50.
Sementara, mengutipinfopangan.jakarta.go.id, harga bawang merah juga merangkak Rp191 menjadi Rp37.319 per kg di ibu kota per 2 September 2022.
Harga tepung terigu juga makin mahal menjadi Rp10.244 per kg atau naik Rp127, garam dapur naik Rp21 menjadi Rp3.445 per 250 gram, kentang naik Rp10 menjadi Rp15.585 per kg, tomat naik Rp127 menjadi Rp14.063 per kg, dan daging kambing naik Rp535 menjadi Rp142.857 per kg.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan jika harga BBM jenis pertalite dan solar subsidi meningkat.
"Kalau (harga) BBM naik itu kan ya pasti ada dampak karena semua komoditas diangkut pakai angkutan, baik darat, udara, laut, pasti ada pengaruh," ungkap Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/9).
Ia mengatakan masih menghitung biaya transportasi dari total margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) untuk masing-masing komoditas. Dari data itu akan terlihat seberapa besar pengaruh kenaikan harga BBM subsidi terhadap harga pangan.
Selain itu, Kemendag juga masih memetakan pola distribusi masing-masing komoditas. Pasalnya, distribusi dari satu bahan pangan akan berbeda dengan bahan pangan lainnya.
5.BPH Migas Pastikan Mobil 1.400 Cc Bakal Dilarang Minum Pertalite
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan mobil dengan spesifikasi 1.400 cc ke atas akan dilarang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis pertalite. Larangan itu tercantum dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.
"Nanti kita tunggu Perpresnya, most likely di atas 1.400 cc (yang tidak boleh menggunakan pertalite)," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/9).
Menurutnya, revisi perpres sudah selesai dibahas dan telah diserahkan ke Kementerian BUMN untuk disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah ditandatangani oleh presiden, aturan itu akan langsung dirilis.
Di sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga mengantisipasi antrean panjang kembali terjadi di SPBU usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal kenaikan harga pertalite dan solar bersubsidi akan diumumkan dalam waktu dekat.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan pihaknya telah memenuhi seluruh stok BBM di SPBU. Namun, ia berharap tak ada antrean yang berlebihan di pom bensin.
"Kami mengantisipasi dengan melakukan build up stock di semua SPBU," ungkap Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/9).