Pengusaha di Yogya Sepakat Kerek Tarif Bus hingga 22 persen

CNN Indonesia
Selasa, 06 Sep 2022 15:05 WIB
Pengusaha angkutan di Yogya sepakat mengerek tarif bus 18-22 persen sejalan dengan kenaikan harga BBM.
Pengusaha angkutan di Yogya sepakat mengerek tarif bus 18-22 persen sejalan dengan kenaikan harga BBM. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Pengusaha transportasi daratbus dan taksi, di Yogyakarta, sepakat menaikkan tarif jasa angkutan umum sebesar 18-22 persen menyusul kenaikan harga BBM akhir pekan lalu.

Ketua Organda DIY Hantoro menuturkan kenaikan tarif bus menyesuaikan kenaikan harga BBM sebesar 32,14 persen.

"Kenaikan tarif kami itu 18 sampai 22 persen nanti. Tadi pagi kami sudah komunikasikan sama teman-teman (pengusaha)," kata Hantoro saat dihubungi, Senin (5/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hantoro mengklaim kenaikan tarif bus ini disepakati mayoritas pengusaha dengan menimbang kemampuan masyarakat maupun anggota Organda DIY.

Pengaturan tarif untuk kelas ekonomi nantinya melibatkan Dinas Perhubungan Provinsi. Sementara itu, untuk kategori eksekutif besarannya ditentukan perusahaan transportasi dengan menyesuaikan layanan bagi pengguna jasa.

"Itu (kenaikan) untuk semua kendaraan. Yaitu, AKAP, AKDP, pariwisata. Nanti juga taksi, tapi kan taksi masih ada SK Gubernur. Nah, kita masih menyesuaikan itu," lanjutnya.

Hantoro menilai memang sudah saatnya penyesuaian tarif angkutan diberlakukan di saat pengeluaran untuk komponen lain sudah melambung lebih dulu. Seperti, oli, ban, AC, karoseri, juga rangka atau sasis.

"Itu sudah naik duluan, dan kita (kemarin) belum menaikkan. Setelah BBM naik kita harus menyesuaikan, kalau tidak kita nggak bisa melakukan pelayanan," ungkapnya.

Terpenting, menurut Organda DIY, dengan kenaikan harga BBM ini tak lantas dibarengi dengan kelangkaan atau pembatasan pembelian bahan bakar subsidi bagi transportasi publik dan angkutan umum.

"Jangan sampai kaya kemarin sebelum naik itu kan di mana-mana langka. Itu malah repot bagi kami. Sebetulnya, kami itu sudah merasakan kenaikan karena kemarin kelangkaan BBM itu kan kami mencari muter-muter, dengan pembatasan pembelian itu kan juga repot sebenarnya," imbuhnya.

Sementara itu, kenaikan tarif angkutan antarkota dan antarprovinsi (AKAP) juga sudah ditemukan di Terminal Jombor, Sleman.

Tarif layanan Patas mulai naik dari Rp70 ribu menjadi Rp85 ribu untuk semua rute yang berangkat dari Terminal Jombor.

"Sudah naik sejak Minggu (4/9) pagi," kata salah seorang petugas penjualan tiket Perusahaan Otobus (PO) Haryanto yang enggan disebutkan namanya.

Beberapa calon penumpang sempat kaget kala mengetahui perubahan ongkos ini. Beberapa beralih ke PO lain, dan lainnya tak punya pilihan lain selain merogoh kocek lebih.

[Gambas:Video CNN]



(kum/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER