Harga Sayur di Singapura Naik 30 Persen Akibat Hujan Lebat di Malaysia
Harga sayuran di Singapura melonjak 10 sampai 30 persen akibat hujan deras berkepanjangan yang mengguyur Malaysia.
Hujan yang terjadi di Malaysia selama beberapa minggu terakhir, melanda daerah penghasil tanaman di Melaka, dataran tinggi Cameron, dan pasar sayuran seperti di Kuala Lumpur.
Presiden Asosiasi Grosir Sayuran Malaysia Steven Lee mengatakan hujan panjang itu membuat pasokan sayuran turun 20 sampai 30 persen, terutama seperti bayam, bok choy, kacang panjang dan okra yang ditanam di pertanian terbuka.
Badan Meteorologi Malaysia memprediksi cuaca basah kemungkinan akan terus berlanjut di banyak bagian Malaysia hingga Februari 2023, imbas monsun timur laut tahunan.
Laporan CNA pada Rabu (7/9) menunjukkan penjual sayur di Singapura menganggap musim hujan Malaysia sebagai penyebab lonjakan harga yang sedang berlangsung. Pasalnya, sebagian besar sayur yang di jual di Singapura berasal dari Negeri Jiran itu.
Para pedagang menyebut sayuran yang paling terdampak akibat hujan adalah cabai merah. Komoditas itu kini dijual di kisaran US$7,5 sampai US$8,5 per kg dari sebelumnya US$4 sampai US$5 per kg.
Seorang pemilik kios juga menunjuk ketumbar, yang dibeli dengan harga S$15 per kg selama sebulan terakhir. Padahal, dulu harga ketumbar dijual US$7 sampai US$8 per kg.
Lihat Juga : |
Sayuran hijau seperti kangkung dan chye sim saat ini dijual S$3,5 hingga S$4 per kg, naik dari S$2,5 per kg.
Beberapa mengatakan bahwa harga telah meningkat lebih banyak dalam dua hingga tiga minggu terakhir, sementara yang lain mengatakan tren kenaikan terus berlanjut selama beberapa bulan sekarang.
"Sayuran yang lebih keras seperti mentimun, pare dan terong naik menjadi S$3 per kg bulan lalu karena hujan, meskipun harganya turun kembali menjadi S$2 pekan ini," kata pemilik kios Lin Shi Fei kepada CNA di Redhill Market.
Lin mengatakan selain lonjakan harga, hujan deras juga mempengaruhi kualitas sayuran menjadi lebih mudah busuk. Akibatnya, para pedagang hanya menyetok sayuran dalam jumlah kecil.
Seorang pemilik kios di Pasar Redhill bernama Lee mengatakan dia mendapatkan 2 kg hingga 3 kg sayuran hijau setiap hari dari pemasoknya di Pusat Grosir Pasir Panjang. Pasokan itu turun dari 4 kg menjadi 5 kg biasanya.
Kenaikan harga akibat hujan deras ini sebetulnya bukan hal baru bagi para pedagang sayur di Singapura. Namun, yang membuat mereka makin khawatir adalah karena pedagang baru saja pulih dari pandemi covid-19.
"Harga sayuran naik luar biasa, luar biasa - sangat, sangat menakutkan," kata penjual yang hanya ingin dikenal sebagai Ng.
Menurut Ng, selain hujan, masalah yang kini dihadapi adalah krisis tenaga kerja di Malaysia yang mempengaruhi produktivitas dan hasil panen berikutnya.
"Ini selalu menjadi masalah, dan kemudian tidak membantu ketika banjir datang," katanya.