Erick soal Peluang BBM Turun: Tak Mungkin Pertamina Cari Untung Besar
Menteri BUMN Erick Thohir membuka peluang harga BBM PT Pertamina (Persero) kembali turun seiring merosotnya harga minyak mentah dunia.
"Kalau harga minyak turun, ya pasti ada revisi harga. Enggak mungkin PT Pertamina mencari keuntungan sebesar-besarnya ketika rakyat susah," ujarnya usai rapat kerja dengan Komisi VI, Kamis (8/9).
Pada hari ini, Kamis (8/9), harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober anjlok US$4,94 atau 5,7 persen menjadi US$81,94 per barel di New York Mercantile Exchange.
Lihat Juga : |
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November juga tergelincir US$4,83 atau 5,2 persen menjadi US$88 per barel di London ICE Futures Exchange.
Erick menyebutkan BBM yang kemungkinan harganya turun lagi adalah jenis nonsubsidi, pertamax. Namun, nilai penurunannya masih dalam perhitungan.
"Itu perlu proses, artinya harga BBM turun ya pasti ada revisi, tapi kan tergantung berapa nilai subsidi yang masih diberikan pada saat itu. Nah ini yang masih di-adjust," jelasnya.
Sementara itu, ia memastikan bahwa subsidi kepada masyarakat miskin akan tetap diberikan dan diupayakan agar tepat sasaran. Karenanya, koordinasi antara Kementerian/Lembaga akan diperkuat untuk memberikan subsidi, terutama bagi nelayan.
Lihat Juga : |
"Kita sudah mulai bekerja sama dengan Kementerian lain seperti Koperasi (Kemenkop UKM), ya itu menyalurkan yang namanya langsung ke koperasi, by name, by address supaya nelayan mendapat kuota kepastian," ujarnya.
Secara terpisah, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan pihaknya selalu menyesuaikan harga bahan-bakar umum nonsubsidi dengan kondisi harga minyak mentah Indonesia (ICP).
Per 1 September lalu, perseroan menurunkan harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite seiring harga minyak yang mulai melandai.
Di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali harga Pertamax Turbo Rp15.900 per liter atau turun Rp2.000 dari Rp17.900.
Kemudian harga Dexlite per liter menjadi Rp17.100 atau turun Rp700 dari Rp17.700. Lalu harga BBM jenis Pertamina Dex per liter juga turun di DKI Jakarta yakni dari Rp18.900 menjadi Rp17.400.
Namun, pihaknya tak bisa serta merta menyesuaikan harga pertamax. Pasalnya, apabila harga pertamax naik, semakin banyak konsumen yang beralih ke pertalite yang akan meningkatkan beban subsidi negara.