Pepsi Resmi Setop Produksi Minuman Bersoda di Rusia

CNN Indonesia
Selasa, 20 Sep 2022 19:02 WIB
PepsiCo Inc (PEP.O) benar-benar berhenti memproduksi minuman berkarbonasi, seperti Pepsi, 7UP dan Mountain Dew di Rusia akibat perang di Ukraina. (Istockphoto/filo).
Jakarta, CNN Indonesia --

PepsiCo Inc (PEP.O) benar-benar berhenti memproduksi minuman berkarbonasi, seperti Pepsi, 7UP dan Mountain Dew di Rusia akibat perang di Ukraina.

Mengutip Reuters, Selasa (20/9), puluhan supermarket, pengecer dan pusat kebugaran di Moskow dan sekitarnya menemukan kaleng, serta botol Pepsi yang dicetak dengan tanggal produksi Juli dan Agustus dari pabrik-pabrik di Rusia. Tanggap terakhir produksi Pepsi adalah 17 Agustus kemarin.

"Semua konsentrat telah habis di Rusia dan produksi telah berakhir," kata juru bicara PepsiCo.

Juru bicara PepsiCo mengaku kebijakan itu seiring dengan pernyataan perusahaannya yang menangguhkan produksi sejak Maret 2022 lalu.

Produksi lanjutan berarti soda masih tersedia secara luas di Moskow dan juga di Vladivostok di timur jauh dan Krasnoyarsk di Siberia.

Seorang pemilik gym di Moskow mengatakan telah memesan Pepsi baru-baru ini pada pertengahan Agustus.

Sebenarnya, negara-negara barat belum memberikan sanksi makanan dan minuman terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Tetapi ketersediaan yang berkelanjutan menyoroti kompleksitas penarikan dari salah satu negara terbesar di dunia. Pada 2021, Rusia adalah pasar terbesar ketiga Pepsi yang berbasis di New York, setelah Amerika Serikat dan Meksiko.

Awal musim panas, toko-toko di ibukota masih menjual stok bir asing, beberapa bulan setelah pembuat bir mengatakan mereka akan menghentikan produksi.

Produksi saingan Coca-Cola Co (KO.N) yang berbasis di Atlanta di Rusia juga berlanjut setelah mengatakan pada Maret akan menangguhkan operasi.

Perusahaan tersebut mengatakan pada Juni lalu bahwa pembotolannya, Coca-Cola HBC AG (CCH.L), sebuah perusahaan terpisah, dan pelanggan yang ada di Rusia kehabisan stok. Setelah itu, produksi dan penjualan Coke dan merek lain akan berhenti di Rusia.



(dzu/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK