Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, memperkirakan kondisi keuangan global yang lebih ketat dan dampak geopolitik bakal memperburuk profil keuangan eksternal Mongolia yang lemah.
"Kami memproyeksikan defisit neraca berjalan Mongolia pada 2022 akan melebar menjadi 16,3 persen dari PDB dan beban utang luar negeri bersihnya menjadi besar pada 167 persen dari PDB," tulis analis Fitch.
Ketergantungan Pemerintah Mongolia pada utang luar negeri turut meningkatkan kerentanan terhadap pergeseran sentimen investor internasional yang dapat menghasilkan perlambatan ekonomi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Saham Korea Selatan jatuh pada awal Juli 2022 karena investor khawatir kenaikan suku bunga acuan untuk memerangi inflasi bakal memicu perlambatan ekonomi.
Analis di Samsung Securities Seo Jung-hun menyebut saham Korea Selatan, seperti pasar saham Taiwan, sensitif terhadap momentum siklus ekonomi dan bereaksi terhadap ketakutan resesi.
Lihat Juga : |
Menurut Sri Mulyani, perekonomian Indonesia masih cukup sehat dan aman dari ancaman resesi. Namun, masih ada risiko resesi ekonomi yang dialami Indonesia, yakni sebesar 3 persen.
"Kita (Indonesia) relatif dalam situasi yang tadi disebutkan risiko (potensi resesi) 3 persen," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers di Nusa Dua, Rabu (13/7), mengamini survei yang dilakukan Bloomberg soal potensi resesi negara-negara dunia.
Ani juga mengatakan utang luar negeri pemerintah menurun. Begitu juga dengan utang korporasi yang semakin rendah. Berdasarkan data BI, utang luar negeri RI sebesar US$415 miliar pada akhir Mei 2022. Angka tersebut turun 4,9 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.