Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta presiden yang akan menggantikannya untuk tidak kembali ekspor bahan mentah, seperti bijih nikel.
Ia mengatakan Indonesia harus berani menyetop ekspor bahan mentah. Menurutnya, dengan industrialisasi di dalam negeri, Indonesia akan menjadi negara maju.
"Asal konsistensi ini terus kita jaga. Siapa pun nanti pemimpin, presiden, konsistensi itu harus kita jaga dan terus kita tingkatkan. Jangan kembali lagi ke ekspor mentah lagi," kata Jokowi pada Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Balai Sarbini, Jakarta, Selasa (11/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Jokowi menyampaikan pendapatan Indonesia akan meningkat jika tak sekadar mengekspor bahan mentah. Pemerintah telah membuktikannya dengan menyetop impor bijih nikel beberapa waktu terakhir.
Dia memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh pada 2030 jika kebijakan ini berlanjut. Jokowi juga menyebut jika kebijakan ini diteruskan, Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat pada 2045.
Jokowi berharap penerusnya berani menerapkan kebijakan yang sama. Dia berkata presiden berikutnya tak perlu takut meskipun digugat sejumlah negara.
Lihat Juga : |
"Hati-hati, kita semua harus mengingatkan meskipun sekali lagi kita digugat. Kalau kita digugat dan kita mundur lagi, kapan lagi kita bisa menikmati komoditas-komoditas dan kekayaan yang dimiliki?" ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah menyetop ekspor nikel. Jokowi mengklaim kebijakan itu mampu meningkatkan nilai ekspor nikel dari Rp15 triliun menjadi Rp300 triliun.
Meski demikian, Indonesia harus menghadapi gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Uni Eropa melayangkan gugatan atas kebijakan Jokowi menyetop ekspor bahan mentah tersebut.