Bank Sentral Jepang (BOJ) bersiap melakukan operasi pembelian obligasi darurat untuk memulihkan kondisi pasar di tengah ancaman yen yang terus melemah.
BOJ mengumumkan langkah ini pada Kamis (20/10), menyusul pelemahan yen yang menembus 150 yen per dolar AS. Ini sekaligus menandai level terendah yen dalam 32 tahun terakhir dan bakal sangat berdampak pada pelaku pasar.
Jika The Fed secara agresif menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi, Bank Sentral Jepang malah mempertahankan suku bunga sangat rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski mendapat kritikan, BOJ tidak menunjukkan perubahan taktik. Mereka tetap mempertahankan kebijakan yield curve control (YCC) di mana obligasi tenor 10 tahun imbal hasilnya dijaga dekat 0 persen.
Mengutip Reuters, bank sentral pimpinan Haruhiko Kuroda ini mengatakan akan membeli US$667 juta japanese government bond (JGB) dengan jangka waktu 10-20 tahun.
Selain itu, BOJ juga akan membeli 100 miliar obligasi lain dengan jangka waktu 5 hingga 10 tahun.
Imbal hasil pada patokan JGB 10-tahun sempat menyentuh 0,255 persen untuk hari kedua berturut-turut, di atas batas atas kebijakan BOJ, sebelum mundur ke 0,25 persen.