Investor 'Wait and See', Rupiah Lesu ke Rp15.567 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.567 per dolar AS pada Kamis (27/10) sore. Mata uang Garuda melemah 4 poin atau 0,03 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.573 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,36 persen, baht Thailand menguat 0,22 persen, peso Filipina menguat 0,38 persen, won Korea Selatan menguat 0,55 persen, dan yuan China melemah 0,73 persen
Lihat Juga : |
Dolar Singapura juga melemah 0,05 persen, sedangkan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Sementara, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,21 persen, poundsterling Inggris melemah 0,29 persen, dan franc Swiss melemah 0,18 persen.
Lalu, dolar Australia melemah 0,40 persen, dan dolar Kanada melemah 0,21 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah karena imbal hasil obligasi AS yang berbalik naik tipis setelah sebelumnya turun dalam beberapa hari terakhir.
"Investor juga wait and see jelang rilis data penting AS seperti pertumbuhan ekonomi dan inflasi PCE, serta pertemuan bank sentral utama dunia," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Dari dalam negeri, sentimen negatif berasal dari kekhawatiran investor jelang rilis data inflasi Indonesia pada awal pekan depan.
"Dari domestik akan dirilis data inflasi Oktober yang diperkirakan melonjak ke 6,6 persen," jelasnya.