Rupiah Terperosok ke Rp15.646 di Tengah Pelemahan Dolar AS
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.646 per dolar AS pada Rabu (2/11) sore. Mata uang Garuda melemah 19 poin atau minus 0,12 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.652 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat won Korea Selatan melemah 0,04 persen, yuan China minus 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,1 persen, dan peso Filipina minus 0,61 persen.
Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,18 persen, yen Jepang menguat 0,64 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Sementara itu, mata uang negara maju juga kompak berada di zona hijau. Poundsterling Inggris menguat 0,13 persen, franc Swiss 0,09 persen, euro Eropa 0,07 persen, dolar Kanada 0,21 persen, dan dolar Australia 0,31 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah sebenarnya berpeluang menguat. Pasalnya, dolar AS melemah dan imbal hasil obligasi AS yang turun.
Lihat Juga : |
"Dolar AS yang melemah oleh ekspektasi pasar apabila The Fed 'mungkin' akan memberikan sinyal untuk mengurangi tingkat kenaikan pada suku bunga," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com.
Karena itu, rupiah sempat mengalami rebound. Hal ini didukung oleh ekspektasi pasar terkait bank sentral AS (The Fed) yang akan memberikan sinyal untuk mengurangi kenaikan suku bunga acuan.
Tapi hal itu ternyata tak bisa dimanfaatkan, sehingga rupiah tetap melemah.