PGN Genjot Penyaluran Gas Bumi Non Pipa ke Hotel dan Restoran di Bali

CNN Indonesia
Jumat, 04 Nov 2022 20:30 WIB
PGN menggenjot penyaluran gas bumi non pipa, Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) untuk sektor hotel, restoran, dan kafe di Bali.
PGN menggenjot penyaluran gas bumi non pipa, Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) untuk sektor hotel, restoran, dan kafe di Bali. ( Dok. PGN).
Denpasar, CNN Indonesia --

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggenjot penyaluran gas bumi non pipa, Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG) di Bali, khususnya untuk sektor hotel, restoran, dan kafe (horeka).

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan penyaluran CNG dan LNG dilakukan sebagai alternatif bagi konsumen yang wilayahnya belum tersambung jaringan pipa gas.

Selain itu, peningkatan penyediaan gas bumi juga dilakukan untuk mendukung pariwisata berwawasan lingkungan di Bali. Serta mengawal target Forum G20 terkait nett zero emission.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami terus menjalin komunikasi yang intens baik dengan pelanggan eksisting maupun calon pelanggan. Ketika infrastruktur sudah siap, maka potensi market tentunya akan semakin mudah untuk dijangkau," ujarnya kepada wartawan dalam media visit di Bali, Jumat (4/11).

Faris menuturkan untuk memastikan pasokan kepada konsumen, pihaknya telah mengoperasikan Terminal Mengwi yang terletak di Badung, Bali, sebagai stasiun pengisian CNG.

Ia menjelaskan lewat stasiun tersebut nantinya gas bumi akan dikemas ke dalam tabung silinder atau cradle dengan volume lebih besar, untuk kemudian dikirim ke pelanggan. Faris mengklaim stasiun tersebut mampu mengisi ulang CNG dengan kecepatan 600 sampai 1.000 meter kubik per jamnya.

Lebih lanjut, ia menyebut saat ini PNG telah memasok CNG kurang lebih sekitar 20 ribu meter kubik setiap bulannya. Faris memprediksi jumlah tersebut bakal meningkat ke angka 850 ribu meter kubik seiring dengan tingginya minat konsumen dan kesiapan infrastruktur.

[Gambas:Video CNN]

Khusus untuk konsumen di bidang perhotelan, kata dia, jumlahnya diperkirakan mencapai 3.000 meter kubik per bulan. Faris menyebut hotel pioneer yang menggunakan CNG yakni Trans Resort Bali, sejak April 2022.

"Sedangkan proyeksi penyaluran gas bumi di Pulau Bali bisa mencapai 250.000 meter kubik per bulan di akhir 2022," tuturnya.

Untuk meningkatkan fleksibilitas penggunaan, ia menyebut penyaluran LNG saat ini juga dilakukan dalam bentuk microbulk, sehingga dapat langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar di dapur, boiler pemanas air, dan laundry.

Faris berharap pemanfaatan gas bumi di Bali dapat semakin meningkat melalui perluasan penyaluran CNG dan LNG. Pasalnya gas bumi merupakan salah satu bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan.

Karenanya, semakin banyak industri dan komersial yang menggunakan gas bumi, maka dapat menyumbang pengurangan emisi karbon yang cukup besar.

"Sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan alternatif energi terbaik di masa transisi energi menuju target Net Zero Emission 2060," tuturnya.

"Mengingat di sektor tersebut, kebutuhan energi juga cukup besar," sambung Faris.

Faris mengaku PNG optimis dapat mengalirkan gas bumi baik CNG maupun LNG sebesar 12 ribu MMBTU per bulan untuk industri hotel, restoran dan café di Bali. Ia menyebut pasokan gas bumi tersebut nantinya akan disuplai dari persediaan di Jawa Timur dan Kalimantan.

"Volume ini diprediksi akan naik signifikan dengan kesadaran pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan," pungkasnya.

(fiq/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER