Puluhan kapal pengangkut gas alam cair (LNG) mengapung di lepas pantai Eropa karena keterbatasan tangki penyimpanan untuk proses regasifikasi.
Regasifikasi adalah proses pengubahan kembali LNG yang semula cair menjadi gas sebelum bisa digunakan sebagai bahan bakar.
Ada lebih dari 35 kapal bermuatan LNG terombang-ambing di laut Spanyol dan Mediterania. Sementara, sekitar 8 kapal yang berlabuh di Teluk Cadiz, menurut para pedagang setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada juga kapal pengangkut LNG yang berlabuh di dekat negara-negara Eropa lain.
Hal ini menyebabkan kargo tidak dapat diturunkan tepat waktu dan LNG tidak bisa digunakan. Padahal, negara-negara Eropa butuh LNG setelah Rusia secara progresif memotong aliran gas menyusul sanksi Barat terhadap serangan ke Ukraina.
Mengutip Reuters, Selasa (18/10), Spanyol hanya punya enam slot di terminal regasifikasi untuk kargo pada pekan ini. Jumlah tersebut kurang dari seperlima dari kapal yang mengantre di lepas pantai.
Meski kapasitas regasifikasi Spanyol terbesar di Uni Eropa, menyumbang 33 persen dari seluruh LNG dan 44 persen dari kapasitas penyimpanan LNG, jumlah tersebut masih belum cukup.
"Tingkat penyimpanan terapung dalam pengiriman LNG selalu berada pada tingkat tinggi dengan sedikit lebih dari 2,5 juta ton terikat dalam penyimpanan terapung," imbuh Kepala Eksekutif FLEX LNG Management Oystein Kalleklev.
Analis LNG ICIS Alex Froley berpendapat harga LNG diperkirakan naik mendekati musim dingin.
Ia berasumsi kapal-kapal tersebut bakal menunggu untuk menjual kargo mereka dengan harga lebih tinggi demi mengimbangi biaya pengiriman tambahan yang dikeluarkan ketika terombang-ambing di lepas pantai.
"Strategi ini sebagian berhasil karena beberapa perusahaan memiliki fleksibilitas dalam portofolio pengiriman mereka karena pemadaman, seperti penutupan pabrik Freeport AS," terang Froley.
Sebelumnya, China menyetop penjualan LNG impor ke pembeli asing untuk memastikan pasokan domestik. Menurut para pelaku pasar, kondisi ini akan mendorong lebih banyak kapal menuju Asia.