
Daftar 5 Perusahaan Kripto yang Bangkrut di Sepanjang Tahun Ini

Sebanyak lima perusahaan kripto sudah mengajukan bangkrut di sepanjang tahun ini. Penyebabnya, bisnis kripto dinilai tidak stabil dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Berdasarkan penelusuran CNNIndonesia.com dari berbagai sumber, Rabu (30/11), setidaknya ada 5 perusahaan kripto yang sudah mengajukan bangkrut sejak awal tahun.
Mekanisme bangkrut diajukan melalui skema Bab 11. Bab 11 ialah mekanisme yang memungkinkan perusahaan merestrukturisasi utang di bawah pengawasan pengadilan sambil terus beroperasi.
Berikut daftarnya:
1. BlockFi
Terbaru, perusahaan pemberi pinjaman kripto BlockFi mengajukan mekanisme bangkrut atau pailit Bab 11 di AS pada Senin (28/11). BlockFi terdampak oleh runtuhnya kerajaan bos kripto FTX, Sam Bankman-Fried.
BlockFi mengumumkan bahwa mereka telah menangguhkan pencairan dana konsumen akibat FTX, Alameda, dan puluhan afiliasinya mengajukan kebangkrutan pada 11 November lalu.
"Sejak jeda, tim kami telah mengeksplorasi setiap opsi strategis dan alternatif yang tersedia bagi kami, dan tetap fokus pada tujuan utama untuk melakukan yang terbaik untuk klien kami," bunyi pernyataan BlockFi, dikutip dari CNN Business.
Dalam pengajuan kebangkrutannya, BlockFi mengatakan berutang kepada lebih dari 100 ribu kreditur.
Kreditur terbesar yang terdaftar adalah Ankura Trust dengan total utang mencapai U$729 juta. Sedangkan, FTX kreditur terbesar kedua BlockFi berutang US$275 juta.
2. FTX
Platform kripto FTX mengajukan mekanisme bangkrut atau pailit Bab 11 pada 11 November 2022 lalu. Tak hanya itu, CEO FTX Sam Bankman-Fried pun resmi mengundurkan diri.
Dilansir dari AFP, pengajuan tersebut terjadi setelah FTX berada di ambang pailit usai harga token kripto FTT anjlok drastis.
Bankman-Fried telah meminta maaf dan berjanji bahwa FTX akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan likuiditas. Perusahaan itu akhirnya menunjuk John J. Ray sebagai kepala eksekutif.
"Pembebasan segera Bab 11 merupakan langkah tepat untuk memberikan kesempatan kepada Grup FTX untuk memperbaiki situasi," kata Ray.
Sebelum mengajukan pailit, CEO bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried 'kehilangan' 94 persen hartanya dalam semalam. Harta senilai US$14,6 miliar setara Rp228 triliun raib begitu saja.