Kemenkeu Bicara Sumber Anggaran 600 Ribu Rice Cooker Gratis

CNN Indonesia
Rabu, 30 Nov 2022 13:08 WIB
Kementerian Keuangan memastikan rencana anggaran untuk pengadaan 600 ribu rice cooker gratis dari Kementerian ESDM belum tercantum dalam APBN 2023.
Kementerian Keuangan memastikan rencana anggaran untuk pengadaan 600 ribu rice cooker gratis dari Kementerian ESDM belum tercantum dalam APBN 2023. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan rencana anggaran untuk pengadaan penanak nasi elektronik (rice cooker) gratis dari Kementerian ESDM belum tercantum dalam APBN 2023.

"Seingat saya tidak ada rencana kegiatan pembelian rice cooker di APBN 2023," ujar Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/11).

Isa juga menyebut jika Kementerian ESDM ingin menambah anggaran untuk program rice cooker, itu belum memungkinkan. Sebab, tahun anggarannya pun belum dimulai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jika pembelian rice cooker itu benar-benar mendesak, Kementerian ESDM bisa melakukan optimalisasi dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang tersedia.

"Kalau dinilai urgent benar melakukan pembelian rice cooker, kementerian terkait bisa melakukan optimalisasi dari DIPA yang tersedia pada tahun yang bersangkutan," papar Isa.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan anggaran untuk pengadaan rice cooker yang ditaksir senilai Rp340 miliar masih belum tersedia.

Pasalnya, pihaknya masih melakukan pendalaman bersama kementerian-kementerian terkait.

"Anggarannya ya belum ada karena memang belum selesai pendalamannya," ujar Arifin di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (29/11).

Dalam rencana bagi-bagi 680 ribu rice cooker gratis, Kementerian ESDM mengalokasikan Rp500 ribu per masyarakat penerima manfaat (KPM). Sehingga jika ditotal, kebutuhan untuk program tersebut mencapai Rp340 miliar.

Kementerian ESDM sendiri mendapat alokasi anggaran sebesar Rp5,89 triliun dari APBN 2022. Alokasi anggaran tersebut didistribusikan kepada 12 unit organisasi dan 32 satuan kerja (satker), yang tertuang dalam 12 DIPA Induk unit organisasi dan 32 DIPA Petikan masing-masing satker.

Arifin mengklaim sebagian besar dana digunakan untuk kegiatan prioritas nasional dan kegiatan dalam rangka penguatan akses energi bagi masyarakat.

Antara lain untuk Jaringan Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang, Jaringan Distribusi Gas Bumi untuk Rumah Tangga, Konverter Kit BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani, PJU-TS, Revitalisasi PLT-EBT, PLTMH, dan Bantuan Pasang Baru Listrik bagi Masyarakat Tidak Mampu.

Wacana pembagian rice cooker sendiri pertama kali diungkapkan oleh Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Edy Pratiknyo.

Ia menyebut bantuan penanak nasi listrik (BPNL) tersebut akan disalurkan ke seluruh Indonesia melalui APBN Kementerian ESDM 2023.

"Terkait bantuan program penanak nasi, di mana rencana sebanyak 680 ribu unit penanak nasi yang disalurkan ke masyarakat, yang KPM tadi, kelompok penerima manfaat. Tentunya acuannya ke data dari Kementerian Sosial," tutur Edy.

Adapun tujuan dari program pembagian rice cooker ini adalah mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta penghematan biaya memasak bagi masyarakat.

[Gambas:Video CNN]



(mrh/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER