Pedagang Pasar Induk Cipinang: Stok Beras Tinggal 25 Ribu Ton

CNN Indonesia
Rabu, 07 Des 2022 17:13 WIB
Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC) Zulkifli Rasyid mengatakan stok beras di gudang tinggal 25 ribu ton. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC) Zulkifli Rasyid blak-blakan soal stok beras di pasar. Menurut perkiraannya, stok beras di gudang Pasar Cipinang sekarang cuma 25 ribu ton.

"Perkiraan saya stok beras di Pasar Induk (Cipinang) saat ini lebih kurang 20 ribu atau 25 ribu ton. Lebih kurang (sisanya 25 ribu ton). Gak ada lagi (masuk beras daerah), walaupun ada biasanya kan masuk ratusan truk. Sekarang masuk 5-10 truk saja sudah boleh dikatakan tidak ada," kata Zulkifli dalam RDPU bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (7/12).

Zulkifli menjelaskan selama hampir sebulan terakhir, beras dari semua lini daerah tidak ada yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Padahal, biasanya ada beras yang keluar masuk sebesar 2.500-3.000 ton per hari.

Saat ini, Zulkifli mengatakan beras yang masuk adalah pasokan dari Bulog. Lebih rinci, beras yang masuk untuk Bulog adalah beras Sulawesi Selatan (Sulses) karena beras Lampung, NTB, dan Jawa Barat sudah habis stoknya.

Ia pun mengaku gembira mendengar kebijakan impor beras karena stok Bulog yang sudah sangat menipis. Menurutnya, boleh-boleh saja impor di saat perlu dan tidak boleh impor saat panen dan stok berlebih.

"Kalau impor tidak masuk di dalam dua minggu ini, rasa-rasanya akan terjadi masalah beras. Sebab kenaikan harga beras itu sudah sangat tinggi. Premium stabil Rp11.000-Rp11.500, tapi medium yang tinggi naiknya. Dulu Rp8.200-Rp8.500, sekarang sudah sampai Rp9.800-Rp10.000 per kg," jelasnya.

Sebagai pelaku pasar, Zulkifli mengaku yang paling penting adalah keberadaan beras. Ia bahkan mengaku jika harganya mahal.

KKPIBC menegaskan bahwa orang pasar tidak perlu data, yang penting fakta keberadaan beras tersebut.

"Kalau beras tidak ada, apa yang harus kami jual. Sekarang lagi kosong, silakan berkunjung. Demi Allah stok pasar sangat menipis, sedangkan permintaan banyak. Kami harus menunggu beras yang kami harus tebus dari Dolog untuk kami bisa kasih ke anggota-anggota kami," tegas Zulkifli kepada Anggota Komisi IV DPR RI.

Di lain sisi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah memberi izin impor sebanyak 500 ribu ton beras kepada Bulog untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) yang sudah menipis jelang akhir tahun.

Karena beras itu tidak ada, kata dia, Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin Presiden Jokowi pun memutuskan menambah cadangan beras untuk Bulog dengan cara impor.

"Saya diminta mendampingi Mentan (Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo) untuk membeli beras itu, enam hari kerja belum dapat, kami tambah lagi enam hari kerja, belum dapat, ditambah lagi enam hari kerja belum dapat, stok kita lama-lama menipis," kata Zulkifli di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (7/12).

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku tak mempermasalahkan soal impor beras. Namun, pemerintah sedang berupaya untuk menjaga harganya tetap terjangkau.

(skt/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK