Respons Kader Demokrat Soal Tantangan Stafsus Menkeu: Dipertimbangkan

CNN Indonesia
Kamis, 26 Jan 2023 08:00 WIB
Politisi Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis menjawab tawaran debat terkait utang negara yang disampaikan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo.
Politisi Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis menjawab tawaran debat terkait utang negara yang disampaikan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis mengatakan akan mempertimbangkan tawaran debat terkait utang negara yang disampaikan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo

"Iya, saya baru baca counter beliau. Tawarannya saya pertimbangkan," kata Hasbil, Rabu (25/1).

Hasbil kemudian menjelaskan utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) di era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) relatif lebih terkontrol. Ia juga mengklaim data pendapatan pajak di era pemerintahan SBY lebih tinggi persentasenya ketimbang era Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasbil mengklaim pendapatan pajak di era SBY pada 2004-2014 sebesar 309 persen. Sementara di era Jokowi pada 2014-2021 hanya 35 persen.

"Karena narasi Anda (Yustinus) selalu ke arah pandemi, silahkan buka data anda sebelum pandemi covid-19 agar publik sama-sama mengetahui," kata Hasbil.

Hasbil juga tak sependapat dengan pernyataan Yustinus terkait kerentanan fiskal sesuai rekomendasi IMF dan IDR untuk kondisi normal atau sebelum adanya pandemi Covid-19. Pasalnya, hal itu sudah disampaikan dalam audit Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2020.

"Kenapa laporan kesinambungan fiskal tahun 2021/2022 tidak ada?" tanya dia.

"Aset naik karena revaluasi. Bukan karena manfaat utang. Publik harus memahami ini," tambahnya.

Sebelumnya, Yustinus dan Hasbil sempat beradu argumentasi di sosial media Twitter terkait utang kondisi di era Jokowi.

Ini berawal saat Hasbil mencuitkan pemerintah saat ini akan meninggalkan utang mencapai Rp7.733,99 triliun dalam akun Twitternya @Hasbil_Lbs.

Hasbil mengatakan rasio utang saat ini memang berada di level 40 persen. Kendati demikian, pembahasan mengenai utang disebut harus merujuk pada acuan GUID 5250 Guidance on Public Debt yang tercantum dalam Laporan Review atas Kesinambungan Fiskal BPK 2020 yang pada 2021 tidak diterbitkan.

Menanggapi pemaparan Hasbil tersebut, Yustinus membeberkan pelbagai data yang dimilikinya. Ia mengatakan Kemenkeu membaca dan mempelajari Laporan Hasil Reviu Atas Kesinambungan Fiskal Tahun 2020 BKK tersebut.

"Namun, kondisi tersebut sudah terpaut dua tahun anggaran dari sekarang. Pula, 2020 merupakan tahun puncak pandemi covid-19 terjadi," tulis Yustinus melalui akun Twitter resmi @prastowo.

Yustinus lantas mengajak debat Hasbil dalam satu forum itu membahas persoalan tersebut.

"Jika ada hal yang ingin dielaborasi, sangat dipersilakan. Harapan saya, mari gunakan data dan informasi terbaru agar lebih fair, objektif, dan kontekstual. Jika misalnya mau debat langsung di satu forum, kami pun S14P!," ujar Yustinus.

[Gambas:Video CNN]



(fby/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER