Mengintip Kinerja Kinclong Bank Swasta Sepanjang 2022

CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2023 07:01 WIB
Kinerja keuangan sejumlah bank swasta di Indonesia terbilang moncer sepanjang 2022 lalu. Berikut potretnya.
Kinerja keuangan sejumlah bank swasta di Indonesia terbilang moncer sepanjang 2022 lalu. Ilustrasi. (Roslan RAHMAN / AFP).

3. Bank Mega

PT Bank Mega Tbk (MEGA) berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp5,03 triliun sepanjang 2022, tumbuh 1,52 persen yoy.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perolehan laba didukung oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang meningkat 21,24 persen menjadi Rp5,87 triliun pada akhir 2022.

Adapun total aset Bank Mega naik menjadi Rp141,75 triliun, naik 6,68 persen dari posisi yang sama periode sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, kredit tumbuh menjadi sebesar Rp70,29 triliun atau meningkat 15,84 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar RP60,68 triliun. Penyumbang terbesar kredit Bank Mega berasal dari sektor korporasi yang tumbuh sebesar 22,99 persen menjadi Rp49,11 triliun.

Sementara, DPK tumbuh menjadi Rp102,95 triliun atau meningkat 4,09 persen dari posisi yang sama periode sebelumnya, yakni sebesar Rp98,91 triliun.

4. Bank DBS

DBS Group mencatatkan laba bersih senilai 8,19 miliar dolar Singapura sepanjang 2022. Angka ini tumbuh 20 persen dibanding capaian tahun sebelumnya.

Sementara itu, pendapatan DBS Group juga naik 16 persen menjadi 16,5 dolar Singapura.

Dilansir dari keterangan resmi, biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) juga meningkat dari 46 persen menjadi 43 persen. Sementara rasio NPL menurun dari 1,3 persen pada akhir 2021 menjadi 1,1 persen di 2022. Sedangkan, pengembalian ekuitas naik dari 12,5 persen ke level tertinggi baru 15 persen.

5. BTPN Syariah

PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp1,78 triliun pada 2022.

Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmi Achmad menyebut Laba itu merupakan yang terbaik sepanjang sejarah bank itu. Torehan laba tersebut katanya tak terlepas dari inovasi yang dilakukan oleh banknya.

"Hingga 2022, bank juga telah mencapai total asset Rp 21,2 triliun dan pembiayaan mencapai Rp 11,5 triliun tumbuh 10 persen secara YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 10,4 triliun. Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator," katanya saat bertemu dengan sejumlah editor media massa pada Kamis (9/2) lalu.

Bank katanya juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 53 persen, jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah.

Sementara itu untuk dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level Rp 12triliun



(mrh/sfr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER