Mengintip Kinerja Kinclong Bank Swasta Sepanjang 2022

CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2023 07:01 WIB
Kinerja keuangan sejumlah bank swasta di Indonesia terbilang moncer sepanjang 2022 lalu. Berikut potretnya.
Kinerja keuangan sejumlah bank swasta di Indonesia terbilang moncer sepanjang 2022 lalu. Ilustrasi. (detikcom/Ari Saputra).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kinerja keuangan sejumlah bank swasta di Indonesia terbilang moncer sepanjang 2022 lalu.

Peningkatan kinerja ini rata-rata ditopang oleh pemulihan permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

Berikut kinerja keuangan bank-bank swasta sepanjang 2022:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. BCA

PT Bank Central Asia Tbk dan entitas anak usahanya mencatatkan laba bersih mencapai Rp40,7 triliun sepanjang 2022, tumbuh 29,6 persen (year-on-year/yoy).

Capaian tersebut seiring dengan pemulihan permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Kredit korporasi naik 12,5 persen yoy mencapai Rp322,2 triliun di Desember 2022. Selanjutnya, kredit komersial dan UKM meningkat 10,1 persen yoy mencapai Rp210,2 triliun.

Sejalan dengan pencapaian tersebut, KPR tumbuh 11 persen yoy menjadi Rp108,3 triliun. Sementara itu, kredit kendaraan bermotor naik 13,6 persen yoy menjadi Rp46,1 triliun, mampu rebound dari penurunan tahun sebelumnya.

Selain itu, saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 13,4 persen menjadi Rp13,8 triliun seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas masyarakat, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 11,7 persen menjadi Rp171,3 triliun.

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 11,7 persen menjadi Rp711,3 triliun di Desember 2022, lebih tinggi dari target pertumbuhan 8-10 persen.

"Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA melewati 2022 dengan kinerja yang solid," ungkap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja seperti dikutip dari keterangan resmi.

Lebih lanjut, pertumbuhan kredit bank swasta nomor wahid ini diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 10 persen di 2022, dibandingkan 14,6 persen di 2021.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,7 persen di 2022, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya.

Di sisi pendanaan, CASA naik 10,6 persen mencapai Rp847,9 triliun per Desember 2022, berkontribusi hingga 82 persen dari total dana pihak ketiga.

Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,5 persen menjadi Rp1.040 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7 persen menjadi Rp1.315 triliun.

2. CIMB Niaga

PT Bank CIMB Niaga Tbk atawa CIMB Niaga mencatatkan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp5 triliun sepanjang Januari-September 2022, naik 22,5 persen yoy.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengklaim peningkatan pendapatan itu seiring dengan pertumbuhan bisnis yang baik, biaya yang terkendali, dan tren kualitas underlying asset yang lebih baik.

"Dengan posisi permodalan dan likuiditas Bank yang kuat serta implementasi strategi bisnis yang secara konsisten kami jalankan, kami yakin akan dapat mencapai target finansial yang kami telah tetapkan di 2022," kata Lani seperti dikutip dari keterangan resmi.

Lani menjelaskan per 30 September 2022, CIMB Niaga semakin memperkuat posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset dengan total aset mencapai Rp307,0 triliun.

Tercatat CAR dan LDR CIMB Niaga masing-masing sebesar 21 persen dan 86,9 persen. Adapun return on equity (ROE) sebesar 12,9 persen yang menunjukkan kemampuan CIMB Niaga untuk mencetak laba tetap kuat.

Dari sisi pendanaan, total DPK yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp221,9 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 67,7 persen.

Sementara dari sisi fungsi intermediasi, per 30 September 2022, jumlah kredit/pembiayaan yang disalurkan CIMB Niaga sebesar Rp194,7 triliun. Jumlah ini terutama dikontribusikan oleh pertumbuhan pada Corporate Banking (+12,8 persen) dan Consumer Banking (+14,7 persen).

Pada segmen Consumer Banking pertumbuhan terutama berasal dari KPR yang naik sebesar 8,6 persen yoy. Sementara KPM meningkat sebesar 52,4 persen yoy, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance.

Bersambung ke laman berikutnya...

Bank Mega hingga DBS

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER